Mohon tunggu...
Jundullah Haidar
Jundullah Haidar Mohon Tunggu... Mahasiswa - 190732638839

Mahasiswa S1 Ilmu Sejarah Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Panas Dingin Hubungan Kerjasama Militer Indonesia-Amerika Serikat

16 Oktober 2021   20:27 Diperbarui: 16 Oktober 2021   20:38 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui program kerjasama Militery Assintence Program (MAP) serta International Militery Education Training (IMET), Indonesia mengirimkan tentara-tentaranya untuk mengikuti pendidikan militer di Amerika seperti National Defense University, War College, sekolah staf militer dan seminar-seminar kemiliteran yang diadakan oleh tentara Amerika Serikat. Sejak saat itu juga Amerika menjadi pemasok utama persenjataan tentara Indonesia. 

Hubungan militer Indonesia dan Amerika kembali terhenti kerusuhan Santa Cruz di Timor Timor pada November 1991. Pada tahun 1995, Amerika menjatuhi embargo militer kepada Indonesia atas tuduhan pelanggaran HAM ketika peristiwa Santa Cruz tersebut. 

Dengan berlakunya embargo militer Amerika terhadap Indonesia, Amerika menghentikan penjualan alutsista buatan mereka kepada Indonesia. Termasuk pemenuhan suku cadang bagi peralatan militer buatan Negeri Paman Sam tersebut. 

Hal ini tentunya berdampak sangat besar bagi militer Indonesia. Alutsista-alutsista yang seharusnya mendapatkan perawatan yang layak, dengan keterbatasan membuat TNI kesulitan memenuhi suku cadang yang dibutuhkan. Indonesia terpaksa membeli dari pihak ketiga yang tentunya tidak sama dengan yang dibuat Amerika. 

Embargo militer Amerika Serikat terhadap Indonesia berakhir pada tahun 2005 setelah naiknya SBY sebagai Presiden Indonesia menggantikan Megawati. Dicabutnya embargo militer Amerika juga disebabkan keputusan pemerintah Indonesia membeli alutsista berupa pesawat jet Sukhoi dari Rusia yang merupakan negara yang berseberangan dengan Amerika dan menjadi saingan militer Amerika Serikat. 

Karena melihat kemungkinan hilangnya pasar potensial alutsista buatan mereka, akhirnya Amerika resmi mencabut embargo militer yang diberlakukan kepada militer Indonesia. Hal ini juga menjadikan dibukanya kembali kerjasama pertahanan di antara keduanya yang sempat terhenti selama sepuluh tahun dari tahun 1995-2005. 

Setelah dicabutnya embargo militer Amerika terhadap Indonesia. Hubungan di antara keduanya semakin erat. Yang terbaru dalam kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo, Indonesia banyak menjalin kerjasama militer untuk memnuhi kebutuhan TNI dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat. 

Indonesia telah memesan pesawat angkut Hercules C130J seri terbaru serta sedang dalam perbincangan untuk membeli pesawat tempur jet F15EX yang juga merupakan seri terbaru pesawat tempur canggih buatan Amerika Serikat. Dan diharapkan dengan terjalinnya hubungan yang baik di antara Indonesia dan Amerika, dapat memberikan kebaikan untuk keduanya. Tidak hanya dibidang militer tetapi juga di bidang-bidang yang lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun