Mohon tunggu...
Jundi Rahman
Jundi Rahman Mohon Tunggu... -

Seorang yang hobi mendengar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gara-Gara Ayah Sakit Diabetes, Mahasiswi Ini Kembangkan Obat Diabetes Mujarab Beromzet Milyaran

17 Maret 2015   12:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:32 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sangka, mahasiswi berjilbab yang usianya masih sangat muda ini telah berhasil mengembangkan produk farmasi herbal dengan omzet milyaran.

Gita Adinda Nasution. Gadis berkaca mata ini mengembangkan obat diabetes bermula dari keinginan agar ayahnya yang saat itu sakit diabetes bisa sembuh.

Gita menceritakan, ayahnya terkena dibetes cukup lama. Saat itu ia duduk di bangku SD, terpanggil untuk menemukan obat bagi kesembuhan sang ayah. Namun, baru ketika usianya SMP ia menemukan komposisi ramuannya sendiri.

Lebih lanjut Gita memaparkan, menemukan obat diabetes bukanlah perkara mudah karena di sekolah dasar tidak ada pelajaran tentang membuat obat. Maka Gita pun kemudian mencari-cari referensi di buku. Tentu saja aktifitas itu ia lakukan di luar sekolah. Selagi sekolah belum mampu memberikan jawaban terhadap apa yang ia cari.

Akhirnya Gita menemukan obat herbal jenis baru. Bahan dasarnya terbuat dari gula tebu yang justru dihindari penderita diabetes. Gita mengaku telah membaca banyak jurnal, tetapi belum menemukan adanya obat diabetes berbasis gula tebu.

Menurut Mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) jurusan Analis Farmasi dan Makanan ini, ide obat diabetes temuannya seperti vaksin. Vaksin polio, misalnya, dihasilkan dari virus polio. Hipotesanya, obat diabetes bisa dihasilkan dari gula.

Menurut Wikipedia, diabetes melitus yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor sebagai akibat dari defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau transporter glukosa, atau kombinasinya.

Gita menjelaskan, orang yang terkena diabetes sejatinya adalah orang yang paling membutuhkan gula. Masalahnya, sel penderita diabetes tak dapat menyerap gula dengan mudah sehingga gula justru terkumpul. Karenanya ia mencari ramuan yang dapat membuat gula bisa diserap sel.

Pada tahun 2010, obat racikannya diberikan kepada ayah. Dari kondisi mengalami gangguan penglihatan akibat diabetes, sang ayah berangsur-angsur sembuh. Gejala diabetesnya benar-benar hilang setelah 1,5 tahun mengkonsumsi obat itu.

Kabar kesembuhan ayah Gita menyebar dengan cepat. Sejumlah kerabat dan rekan ayah Gita memesan obat diabetes yang kemudian diberi nama Kolagit. Hebatnya, Gita tidak mematok harga khusus. Per kotak ukuran 800 gram kadang ia jual Rp 150.000 hingga Rp 200.000. Namun ada kalanya digratiskan jika mengetahui penderita diabetes adalah keluarga tidak mampu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun