Mohon tunggu...
Petrikor kota
Petrikor kota Mohon Tunggu... Supir - Jejak bersajak

Terlahir tanpa kata Berakhir dengan cerita

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Balada Instansi

4 Januari 2021   06:39 Diperbarui: 5 Januari 2021   20:08 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu senyum masih begitu mengkerut
Tak ada sinar mentari yang menyambut
Tanpa permisi dingin embun masuk dan mengelus dengan lembut
Gawai dan arloji mengganggu saling bersaut

Akhir pekan terasa seperti mimpi
Atau mimpi mimpi itu vakansi ?
Untuk apa berfantasi tentang gaji ?
Jika rodi ini di anggap parodi
Hentikan saja putaran akal ini
Agar pagi menjadi suri

Pasrahkan aku dalam meja kerja mu
Kau hina kan aku diantara proyeksi mu
Ter gunjing aku di atas makan siang mu
Berbalik badan dengan detik akhir mu
Senin Kamis tatkala beri izin cuti mu

Malam sendu masih terusik
Obrolan keluarga masih tentang segitiga dasi
Terkadang semua lepas didalam lemari musik
Sejenak terlelap dalam irama si jali-jali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun