Mohon tunggu...
Junanto Herdiawan
Junanto Herdiawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Kelompok Kompasianer Mula-Mula

Pemerhati Ekonomi, Penikmat Kuliner, Penulis Buku, dan Pembelajar Ilmu Filsafat. Saat ini bekerja di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung. Tulisan di blog ini adalah pandangan personal dan tidak mencerminkan atau mewakili lembaga tempatnya bekerja. Penulis juga tidak pernah memberi janji atau menerima apapun terkait jabatan. Harap hati-hati apabila ada yang mengatasnamakan penulis untuk kepentingan pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Orang Amerika Peduli Sampah di Krui

14 November 2024   17:50 Diperbarui: 15 November 2024   09:49 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Pak Zane, orang AS yang tinggal di Krui | Dokumentasi Pribadi

Ditambah lagi budaya masyarakat yang belum sepenuhnya memiliki kesadaran pengolahan sampah. Sebagian besar masih membakar sampah secara tradisional, bahkan sampah plastikpun dibakar. Hal ini yang menggugah pak Zane untuk mengajak dan mendidik masyarakat di sekitar Krui agar peduli pada lingkungan, khususnya sampah.

Pak Zane kemudian mendirikan Yayasan Krui Kecahko bersama beberapa warga lokal. Krui Kecahko ini memiliki misi untuk menjaga kebersihan dan lingkungan di sekitar pantai. 

Saya diajak pak Zane untuk menengok tempat pengolahan sampah yang dikelola Krui Kecahko. Di sana, sampah-sampah yang dikumpulkan masyarakat dipisahkan, diolah, ada yang dijadikan kompos, dan sampah plastik dipisahkan. Saat ini sedang diuji coba membuat paving block dari sampah plastik. Sebuah upaya yang perlu diapresiasi.

Saya juga bertemu dengan pemerintah kabupaten, dinas lingkungan hidup, kepala sekolah MAN 1 Pesisir Barat. Umumnya semua memiliki kepedulian yang sama terkait sampah. Mereka terus melakukan edukasi ke sekolah-sekolah agar masyarakat sejak dini sudah mulai sadar kebersihan lingkungan. Sinergi dan koordinasi antar elemen di Pesisir Barat ini sangat dibutuhkan agar lingkungan dapat terjaga sehingga keindahan Pesisir Barat tidak rusak atau terdegradasi karena lingkungan yang rusak.

Tak mudah memang, utamanya dalam mengubah kultur masyarakat yang sudah berpuluh-puluh tahun. Namun kalau tidak kita mulai, kita akan terus melihat degradasi lingkungan semakin nyata. 

Pak Zane menyadarkan kita, bahwa orang asing saja peduli pada sampah di depan halaman kita. Mengapa kita tidak? Jadi marilah kita dukung upaya-upaya seperti Pak Zane ini, termasuk kita mulai dari diri kita sendiri. Misalnya tidak membuang sampah sembarangan. Salam lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun