Dari sekitar hanya dua bangku, kini kafenya dibuat nyaman dan cozy, lengkap dengan satu perapian untuk membakar api penghangat. Ya, udara di Takengon kan sejuk, jadi perapian ini menambah indah suasana.
Pak Gembel menyajikan satu minuman andalannya, yaitu Sanger Kopi Gayo. Ini adalah kopi tradisional Aceh, kopi dan susu. Tapi ia menggunakan kopi Arabika Gayo yang diproses dari kebunnya sendiri. Keunikan lainnya, ia menambahkan kayu manis (cinnamon) untuk menambah cita rasa.Â
Hmmm, ini kopi jagoan menurut saya. Rasanya betul-betul kaya, ada rasa jejak kopi, susu, sedikit manis, dan tentunya keharuman cinnamon yang menambah indah. Selain Sanger Coffe, kami juga ditawari Cold Brew Wine Coffee. Nah ini luar biasa.Â
Aroma yang timbul mirip banget dengan Wine, seperti anggur merah. Namun Pak Gembel meyakinkan bahwa itu Wine Syariah, alias halal 100%. Proses pembuatannya adalah dengan melakukan fermentasi pada buah kopi (tanpa dikupas kulitnya) sehingga manis dari buahnya menyerap ke dalam biji.Â
Hmmm, pantes saja ada aroma manis dan bau harum yang kuat. Saya rekomendasikan kawan-kawan untuk mencoba Cold Brew Wine Coffee di Seladang ini.
Dari Seladang, saya diundang oleh kawan saya yang tinggal di Takengon, yaitu Pak Syukri. Beliau adalah sahabat lama yang saya kenal dari Kompasiana sebagai sesama Blogger. Pak Syukri dan saya, sejak tahun 2010, selalu saling memberi komen pada tulisan kita di Kompasiana.Â
Kitapun menjadi saling akrab dan pernah bertemu sekali di Banda Aceh pada tahun 2014. Setelah itu saya berjanji mampir Takengon dan Pak Syukri berjanji akan meracikkan kopi spesial.Â
Janji itu akhirnya, Alhamdulillah, tertunaikan kemarin. Sengaja kita memilih kopi Pak Syukri yang terakhir, agar bisa lebih lama menghabiskan waktu dan menikmati racikan kopinya.
Pak Syukri membuka sebuah kafe kopi kecil di rumahnya, yang dinamakan Kopi Negeri Takengon. Dari kafe ini dulu Kang Pepih Nugraha (pendiri Kompasiana) mencetuskan judul buku "Hikayat Negeri Kopi" yang merupakan kumpulan tulisan Pak Syukri di Kompasiana tentang Kopi Gayo. Buku ini menarik dan memberi kita banyak pandangan tentang hikayat kopi Gayo.
Pak Syukri membuatkan secanggir Gayo Cappuccino. Ia dibantu oleh putranya, Wadyan, yang juga telah mendapatkan sertifikasi barista. Daaaan, memang betul, Gayo Cappuccino di Kafe Negeri Kopi adalah satu minuman terbaik dunia yang pernah saya coba.
Kelezatan kopi gayo, ditambah campuran susu, sangat kaya rasa, mengeluarkan aroma buah yang kuat, dan membawa kita pada puncak kenikmatan.