Memang kita perlu tetap mencermati masalah struktural kita saat ini, yaitu defisit transaksi berjalan dan meningkatnya utang korporasi. Oleh karenanya, kita perlu mengawal implementasi paket kebijakan pemerintah yang sudah diumumkan (hingga tujuh paket) yang diarahkan pada penyelesaian masalah-masalah struktural tersebut, khususnya di sisi percepatan pembangunan infrastruktur, perluasan kesempatan kerja, dan menjaga daya beli masyarakat. Di sisi lain, kebijakan moneter tentunya perlu berhati-hati agar stabilitas tidak terganggu.
Pada ujungnya, kenaikan suku bunga AS tidak perlu disikapi secara berlebihan, misalnya dengan ikut-ikutan memborong dolar AS yang malah akan menyebabkan kerugian bagi stabilitas ekonomi. Kebijakan The Fed sudah diantisipasi (price-in) oleh pelaku pasar jauh-jauh hari, sehingga dampaknya diharapkan dapat diminimalisir. Dampak The Fed juga dirasakan oleh berbagai negara lain di dunia, namun Indonesia dianggap lebih baik, karena pertumbuhan ekonominya masih bisa positif dan inflasi dalam negeri terjaga di kisaran tiga persen.
Saat ini, kita ibarat sedang berjalan menghadapi kabut pekat yang naik. Ada baiknya kita tetap berjalan dengan hati-hati (menjaga reformasi, meminimalisir kekisruhan politik), sambil menunggu turunnya kabut sehingga kondisi lebih tenang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI