Mohon tunggu...
Junanda febrian
Junanda febrian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang mahasiswa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Money

Penerapan Akad Mudharabah dalam BMT LA TAHZAN Cabang Dompu

9 Juni 2021   18:58 Diperbarui: 9 Juni 2021   19:04 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BMT LA TAHZAN cabang Kadindi, Kab. Dompu. (Dokpri)

4. Simapan ( simpanan masa depan)

Simpanan masa depan ini adalah jenis tabungan yang bertujuan untuk masyarakat yang ingin melakukan investasi namun terhalang oleh biaya besar. Simapan ini dilakukan penyetoran setiap bulannya akan tetapi, dapat di angsur perminggu dan penyetoran sesuai dengan paket yang di ambil oleh seorang nasabah ketika menabung pertama. Dalam simapan juga terdapat bagi hasil yang menggunakan akad mudharabah dan bagi hasil ini jika sudah  mencapai jangka waktu setahun baru bagi hasil dapat di terima.

5. Sihanum (Simpanan Haji dan Umrah)

Simpanan haji dan umroh adalah jenis tabungan yang bertujuan untuk Membantu Masyarakat yang ingin melakukan ibadah haji dan umrah.  Produk  ini adalah produk unggulan dalam BMT la tahzan. Dalam hal ini BMT La Tahzan juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga lainnya seperti  PT Nabila Persada yaitu yang bergerak di bidang travel haji dan umrah. Sehingga apabila nasabah sudah mencapai tabungan untuk haji dan umrah akan langsung di berangkatkan.

Selain dari produk tersebut BMT La Tahzan juga memili Anak usaha yang dimana anak usaha ini untuk membantu masyarakat dalam pengembangan usaha mikro  yang ingin di jalankan. Peran BMT disini memberikan modal awal kepada masyarakat yang ingin membuka usahanya. Dan dalam skema yang di gunakan adalah skema mudharabah yang bagi hasilnya sesuai dengan perjanjian di awal.

Harapan saya kepada lembaga-lembaga syariah dapat mampu menjaga amanah dan mampu untuk membantu masyarakat- masyarakat yang ingin mengembangkan usaha baik itu  kelas kecil atau menengah.  Sehingga dengan begitu ekonomi masyarakat dapat stabil sehingga tidak adanya krisis ekonomi yang terjadi.

Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun