Mohon tunggu...
Junanda febrian
Junanda febrian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang mahasiswa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tiga Ras, Budaya, Tradisi, Kebiasaan di Satu Desa Hidup Bahagia (Desa Kadindi)

5 Mei 2020   16:40 Diperbarui: 5 Mei 2020   16:39 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: foto dari junanda febrian di desa kadindi

Dari tiga suku tersebut memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, dan apabila mengadakan acara peringatan ulang tahun kadindi yang di adakan pada tanggal 7 juli maka semua suku akan berkumpul di lapangan tujuh juli dan melakukan pawae untuk menyambut hari yang sangat luar biasa. Disaat itu orang- orang akan menggunakan baju adatnya masing -masing dan memperkenalkan kebudayaannya masing-masing.

Adapun dalam melakukan perkawinan, tiga suku tersebut menggunakan kebudayaannya dan tradisinya sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Diantara tradisinya antara lain:

instagram.com/itdc_id
instagram.com/itdc_id
1. Tradisi Nyongkolan (suku sasak)
Nyongkolan merupakan tradisi masyarakat Sasak Lombok ketika pasangan pengantin dengan menggunakan baju pengantin laki menuju tempat orangtua pengantin perempuan sambil berjalan kaki.

 Dengan mengenakan busana adat yang khas, pengantin dan keluarga yang ditemani oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat atau pemuka adat beserta sanak saudara, berjalan keliling desa. Tradisi ini juga merupakan sebuah bentuk "pengumuman" bahwa pasangan tersebut sudah resmi menikah. Biasanya di iringi dengan alat musik yang di sebut dengan "gendang belek".

2. Wa'a Co'i (Suku Mbojo)
Wa'a coi adalah upacara pengantaran mahar biasanya dihadiri oleh seluruh anggota masyarakat sekitar dan digelar dengan meriah. Seperti ada kelompok penabuh hadra yang mengiringi sang pria dan keluarga menuju rumah orang tua perempuan. Banyak barang dan besarnya nilai mahar tergantung hasil mufakat antara kedua keluarga. Pada umumnya mahar berupa perhiasan, rumah, perabotan rumah tangga, perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan tidur.

3. Sorong serah (Suku Sumbawa)
Sorong Serah yaitu prosesi dimana pihak laki --laki membawa hantaran berupa apa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Acara Sorong Serah ( Nyorong) ini biasanya dilaksanakan dengan sangat meriah dengan iringan ratib rabana ode, bagenang, dll.


Selain tradisi menikah banyak lagi tradisi yang terdapat di desa kadindi.

https://www.instagram.com/tigerfightdojo/
https://www.instagram.com/tigerfightdojo/
Ada satu tradisi yang sangat saya senangi dan sering menontonya. Tradisi ini sangat terkenal sekali di pulau lombok yaitu peresean.
Peresean adalah pertaruangan antara dua laki-laki yang bersenjatakan tongkat yaitu rotan dan menggunakan perisai yang biasa di sebut dengan "ende" yang terbuat dari kulit hewan yang di keringkan. Tradisi ini biasa di lakukan untuk menyambut turunnya hujan atau datangnya musim hujan.

Di samping memiliki kekayaan budaya tentunya desa kadindi memiliki banyak kekayaan alam yang masih kebanyakan belum di sentuh oleh tangan manusia. Sehingga itu yang membuat desa ini banyak di kunjungi dan di datangi oleh orang luar. Disini kita hidup dengan aman dan tentram tanpa adanya penindasan seperti yang banyak terjadi di kota. 

Dan saking hebatnya di sini kebanyakan kebutuhan hidup itu gratis seperti  sayur-sayuran kecuali kebutuhan yang mahal ya harus beli wkwkw.

Mungkin kebanyak orang di indonesia tidak mengetahui tentang desa ini. Justru itu saya ingin memperkenalkannya kepada teman- teman semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun