“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi saudara saudara hari ini ketemu lagi di zoom meting kali ini untuk melanjutkan perkuliahan kita” sapa pak Yosep dosenku, membuka perkuliahan .
Singkat cerita giliran kelompok kami di persilahkan untuk mempresentasikan materi kami. Kebetulan Puji yang mempresentasikan materi kami. Aku yang mengetahui bahwa bahan presentasi materi kelompok kami tidak bagus, dengan sengaja ku matikan kamera ku di zoom . perkiraan ku benar kelompok kami dimarahi oleh pak yosep karena materi kami yang kami presentasikan tidak optimal.
Selesai perkuliahan apa yang ku khawatirkan terjadi. Puji yang tadi jadi sasaran amarah pak Yosep mulai membombardir ku dengan ceramahnya bercampur dengan emoticon marah di kolom chat Whatsappku. Aku tidak berani meresponnya takut membuatnya makin kesal.
Siang telah berganti malam, setelah pengalaman yang tidak mengenakan tadi pagi aku menyadari kesalahanku dan aku berjanji hal itu tidak terjadi lagi namun sebelumnya aku harus meminta maaf kepada puji karena gara gara aku dia menjadi sasaran kemarahan pak Yosep. Maka ku beranikan diri untuk menghubungi puji. Ku ambil ponselku kemudian kuhubungi Puji.
Tut...tut..tut... tut...telponku tidak di angkat oleh puji. “Puji marah padaku” pikirku . Berulang kali kucoba menghubunginya namun tetap telponku tidak di angkat. Tiba tiba Puji mengirim sebuah pesan singkat “ Jangan hubungi aku lagi!!!”. Aku terdiam sambil kutatap langit langit kamarku dan berkata “ Puji aku minta maaf” namun, sama saja tidak merubah apapun Puji tetap marah padaku.
aldi~
Ambon, 20-09-20
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI