Penambangan Batu Bara Liar di Desa Sungai Danau
Â
Sebagaimana kita ketahui, Kalimantan selatan memiliki kekayaan alam yang melimpah, terutama  kekayaan alam dari hasil tambang, dalam hal ini batubara, dengan kekayaan hasil tambang ini lah banyak investor yang datang untuk berinvestasi di sini, baik pemodal asing maupun nasional bahkan kelompok atau perorangan .
Desa Sungai danau yang terletak di Kecamatan Satui pun tak luput dari sasaran para penambang tersebut khususnya penambang perorangan atau kelompok ,setiap warga negara pada dasarnya mempunyai  hak untuk mengelola kekayaan alam di negeri ini,  asalkan dalam pelaksanaannya mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku sebagaimana yang di amanatkan dalam undang-undang.
Kegiatan penambangan disekitar desa sungai danau sudah berjalan beberapa bulan belakangan ini, namun akhir-akhir ini kegiatan penambangan tersebut makin hari semakin mendekati pemukiman masyarakat, kegiatan para penambang tersebut semakin meresahkan masyarakat, dan tidak lagi mengindahkan ketentuan yang berlaku, dampak yang ditimbulkan dari kondisi tsb pun beragam mulai dari potensi penyakit karena dampak debu yang timbul akibat penambangan, masyarakat terganggu dengan hiruk pikuknya suara kendaran kendaraan dump truck serta Excavator yang beroperasi di desa tsb, masyarakat tak berdaya karena mau tidak mau akhirnya terpaksa menjual  lahan atau rumah yang di tempatinya dengan harga murah, bahkan diantara para penambang tersebut ada yang hanya menjajikan memberikan fee saja tanpa harus mengganti secara utuh lahan masyarakat yang akan di tambang , Potensi konfik  pun sangat mungkin terjadi karena tidak semua masyarakat mau melepas atau menjual  lahannya harus berhubungan dengan preman penambang tsb.
Pembiaran jelas terlihat baik dari aparat pedesaan, kecamatan  maupun kepolisian setempat yang seolah-olah tidak tahu menahu dengan adanya kegiatan penambangan tsb.
Apakah masih ada orang-orang yang peduli dengan kondisi ini, dari kepala desa, camat sampai kepolisian semua bungkam tak satupun berkata, ahh kemana lagi kami sebagai rakyat kecil ini memohon dan mengadu
Â
Â
Â