Platipus (Ornithorhynchus anatinus) adalah salah satu hewan paling unik di dunia. hewan ini mirip dengan bebek karena memiliki paruh seperti bebek yang memudahkan mencari makanan di daerah berair dan berlumpur, kaki berselaput membantu pergerakan platipus untuk bergerak di air saat berenanng, tetapi hewan ini juga mirip seperti berang-berang karena memiliki badan dan ekor seperti berang-berang, dimana ekor ini berfungsi sebagai cadangan lemak ketika kekurangan makanan di habitatnya.
Platipus merupakan salah satu hewan endemik yang berasal dari benua Australia tepatnya di Australia timur termasuk Tamania dan menjadi simbol ikonik Australia dan merupakan subjek penting dalam studi biologi evolusi, ada yang mengira hewan platipus ini merupakan hasil rekayasa genetika dari bebek dan berang-berang,Â
dilansir dari www.britannica.com. Berdasarkan catatan fosil, nenek moyang platipus modern diperkirakan sudah ada sejak sekitar 100--146 juta tahun yang lalu. Fosil yang paling tua dari platipus adalah Monotrematum sudamericanum, yang hidup di Patagonia sekitar 61--63 juta tahun yang lalu. ketika itu Australia dan Amerika masih terhubung
Platipus adalah mamalia bertelur, kok mamalia bertelur?
Platipus dianggap mamalia karena memiliki ciri-ciri seperti mamalia yaitu memiliki bulu, memiliki kelenjar susu dan menghasilkan susu untuk memberi makan anaknya, hewan ini juga berdarah panas.
Platipus mengerami telurnya selama 10 hari hinga menetas, platipus muda tidak berbulu dan rentan buta, bayi platipus menyusui melalui pori-pori di kulit induknya, bayi platipus menyusui selama 4 bulan lamanya
Platipus hewan yang langka didunia, hewan ini hidup semi akuatik dimana mereka menghabiskan waktunya di air tawar untuk mencari makanan. Makanan utama Platipus yaitu serangga air, larva, cacing, kerang-kerang, udang kecil yang ada di air. Habitat Platipus meliputi sungai, danau dan rawa-rawa  di sepanjang pantai timur Australia dan Tasmania
Peran Platipus dalam Ekosistem
Platipus adalah predator bagi berbagai jenis invertebrata air seperti serangga air, larva serangga, dan udang-udangan kecil. Dengan mengendalikan populasi invertebrata ini, platipus membantu menjaga keseimbangan rantai makanan di habitatnya.
Saat mencari makan di dasar sungai, platipus seringkali mengaduk sedimen. Hal ini membantu menyebarkan benih tumbuhan air, sehingga berkontribusi pada regenerasi vegetasi di sekitar perairan.
Platipus sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air. Keberadaan platipus di suatu daerah menunjukkan bahwa kualitas air di sana masih baik. Jika populasi platipus menurun, itu bisa menjadi tanda adanya masalah lingkungan seperti polusi atau kerusakan habitat.
Ancaman dan Konservasi
Meskipun penting, platipus saat ini menghadapi berbagai ancaman, termasuk:
1. Pembangunan, pertambangan, dan perubahan tata guna lahan mengancam habitat alami platipus.
2. Limbah industri dan pertanian dapat mencemari perairan, membahayakan platipus dan mangsanya.
3. Perubahan iklim dapat mengubah pola curah hujan dan suhu air, yang dapat memengaruhi ketersediaan makanan dan habitat platipus.
Untuk melindungi platipus dan habitatnya, upaya konservasi yang dilakukan antara lain:
1. Perlindungan Area Konservasi: Membentuk dan mengelola kawasan lindung untuk melindungi habitat platipus.
2. Pemantauan Populasi: Melakukan survei dan pemantauan populasi platipus secara berkala untuk mengetahui status konservasinya.
3.Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan platipus dan habitatnya.
Kesimpulan
Platipus adalah makhluk unik yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Untuk memastikan keberlangsungan hidup platipus, kita perlu bekerja sama untuk melindungi habitatnya dan mengurangi dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H