Mohon tunggu...
Ahmad Junaidi Siagian
Ahmad Junaidi Siagian Mohon Tunggu... Penulis - Direktur Lembaga Poros Indonesia Baru (PIB)

"Jangan hanya menjadi penikmat sejahtera, Tetapi jadilah pencetak sejarah. Jika hari ini kau tak mampu berbuat untuk bangsamu, Maka tidurlah dengan lelap diatas tempat tidurmu. Karena pemuda yang atletis itu biasa, Tetapi kau akan sangat bernilai jika mampu berbuat baik untuk bangsamu, Meskipun itu kecil" - AJS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

AHY Sosok Calon Menteri Muda Ideal di Kabinet Pemerintahan Jokowi

12 Agustus 2019   22:41 Diperbarui: 12 Agustus 2019   23:02 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Telaah atas Sosok Menteri dari Kalangan Milenial di Kabinet Joko Widodo-K.H. Makruf Amin) .Pemilu 2019 telah usai dilaksanakan, Meskipun masih dianggap menyisakan sederet  kesalahan dan permasalahan yang ada khusunya dari segi penegakan hukum yang masih dianggap belum rampung. Hal itu merujuk terkait belum tuntasnya pengusutan tentang adanya sekitar 700 petugas KPPS diranah air, Masih adanya pengusutan di Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai hasil pemilu baik Caleg maupun Partai Politik, dan lain sebagainya. 

Seiring berjalanya waktu, Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Makruf Amin sudah ditetapkan sebagai pemenang pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.

Meskipun akhirnya hasil pemilu itu digugat oleh pasangan Prabowo-Sandi melalui jalur MK. Namun, lagi-lagi gugatan itu ditolak dan dimentahkan oleh lembaga penegakan hukum konstitusi tersebut. 

Dengan hasil itu, Pasangan Jokowi-Makruf Amin kini pelan-pelan sudah menyiapkan komposisi maupun nama yang akan menempati pos-pos di Kementerian untuk periode mendatang. Dalam pernyataannya Jokowi menegaskan bahwa di struktur kabinet pemerintahan kali ini akan diisi dari kalangan anak muda atau milenial.

Sebab Jokowi menganggap sudah saatnya anak muda mengisi struktur pemerintahan kini dan ikut serta dalam proses pembangunan bangsa. Dengan semangat dan daya dobrak anak muda yang dianggap masih energik dan terbaharukan.

Diharapkan nantinya akan memberika warna baru bagi jalannya pemerintahan Indonesia kedepan. Sederet nama anak muda pun bermunculan yang dianggap mempuni untuk dimasukkan kedalam kabinet tersebut, tak terkecuali nama Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab disapa AHY, Mantan Anggota TNI ini adalah anak bungsu dari pasangan Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI ke 6 dan alm. Ibu Kriastiani Herawati atau yang lebih kenal dengan Ani Yudhoyono. AHY kelahiran 10 Agustus 1978 yang saat ini berumur 41 tahun mengawali karinya di dunia militer sebagai lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 2000 di Magelang.

Pada tahun 1997, Agus lulus dari SMA Taruna Nusantara dengan predikat terbaik. Pria yang pernah menjadi ketua OSIS ini pun memperoleh medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. 

Prestasi yang ditorehkannya itu membuatnya semakin bertekad melanjutkan jejak sang ayah. Ia pun melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil), Magelang. Prestasi demi prestasi terus tercetak baik di bidang akademik, kepribadian, mapun jasmani. Lagi-lagi Agus memperoleh penghargaan Tri Sakti Wiratama pada tingkat I dan II. 

Hal tersebut membuatnya terpilih sebagai Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer di tahun 1999. Setahun kemudian, Agus pun lulus dengan predikat terbaik. Ia memperoleh penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan medali Adhi Makayasa pada bulan Desember 2000. Belum puas dengan pendidikannya.

Agus pun mengikuti kursus di Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan menjadi lulusan terbaik Combat Intel 2001. Pada tahun berikutnya saat ia menduduki kursi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak dari jajaran Brigif Linud 17 Kostrad, ia pun diberangkatkan ke Aceh untuk mengamankan daerah tersebut dari para pemberontak. Pada tahun 2005, Agus berhasil menyelesaikan studi magisternya dan memperoleh gelar Master of Science in Strategic Studies dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University. Pada tahun yang sama pula, ia pun mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Annisa Larasati Pohan pada awal Juli. 

Namun, setelah beberapa bulan menikah Agus harus meninggalkan istrinya untuk bertugas ke Afganistan sebagai pasukan PBB selama kurang lebih satu tahun. Pada Maret 2012, Agus memperoleh 3 penghargaan sekaligus yaitu Distinguish International Honour Graduated, Medali The Order of Saint Maurice, dan The Commandants List dari sekolah militer Angkatan Darat di Fort Benning, Georgia, Amerika Serikat (AS).

Agus kembali mencetak prestasi pada tahun 2015. Ia berhasil lulus dari US Army Command and General Staff College (CGSC), Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat setelah menempuh pendidikan satu tahun dengan IPK 4. Ia memperoleh lencana internasional dari Deputi Komandan CGSC Mayor Jenderal Hughes. 

Selain itu, pada tahun yang sama, Agus juga meraih gelar Master of Public Administration pada John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts AS. 

Sukses di pendidikan dan militer, Agus terjun ke dunia lain. Setelah meniti karier 16 tahun di TNI Angkatan Darat (TNI AD) dengan pangkat terakhir mayor, ia bertaruh dengan kehidupan barunya. Agus memilih terjun di politik praktis dengan menjadi calon gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. "Saya punya kepribadian dan karakter sendiri, sehingga tidak mungkin disetir apalagi dipaksa oleh siapapun termasuk orangtua sendiri," kata Agus Yudhoyono di Cibubur, Jakarta (3/10).

Pada Pilgub DKI 2017 yang lalu, Agus Yudhoyono, memiliki panggilan AHY, yang berpasangan dengan Sylviana Murni bertarung dengan kandidat lainnya petahana pada waktu itu Ahok-Djarot yang diukung PDIP, Golkar, Hanura, Nasdem dan pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno didukung oleh Partai Gerindra dan PKS. Meskipun akhirnya Agus Yudhoyono secara kesatria mengakui kekalahannya, dan mengakui keunggulan lawannya. 

Sebagai Komanda Kogasma (Komandan Satuan Tugas Bersama) di Partai Demokrat, di Pemilu 2019 Agus Yudhoyono melakukan safari politiknya, mengemban amanah partai dimasa kampanye, berkeliling Indonesia menyapa rakyat untuk meraup suara Partai secara signifikan di Pemilu 2019 yang lalu. Meskipun, pada saat itu kondisi emosional AHY maupun Partai Demokrat dinilai terpecah konsentrasi atas penyakit yang diderita ibunda tercinta Ani Yudhoyono yang dirawat di  Singapura. 

Namun kendati demikian AHY tetap konsisten dan semangat dalam mengemban tugas dan anamah partai. Partai Demokrat di pemilu 2019 tergabung didalam koalisi Indonesia Adil Makmur yang diusung pasangan Prabowo-Sandi, Meskipun akhirnya pasangan ini kandas di Mahkamah Konstitusi (MK). Kini dengan dinamika politik bangsa yang dinamis, sewaktu-waktu dapat berubah, membuat Partai Demokrat mengambil jalan tengah dan mendukung koalisi Jokowi-Makruf Amin yang diperkirakan akan dilantik pada bulan Oktober 2019 mendatang. Sejumlah nama pun bermunculan untuk mengisi jabatan kementrian dikabinet Jokowi Jilid II ini. 

Teranyar nama AHY pun digadang-gadang akan menempati posisi jabatan menteri tersebut. Dengan sederet prestasi dan sosok kepemimpinannya baik selama berkarir di militer maupun di partai, AHY dianggap sosok yang tepat untuk mengsisi posisi jabatan tersebut. Meskipun hari ini banyak yang seoalah kebakaran jenggot.

Sebab adanya AHY menduduki jabatan tersebut dikhawatirkan akan memuluskan langkah AHY menjadi Calon Presiden di Pemilu 2024. Penulis beranggapan, bahwa atas adanya riak-riak yang menolak AHY masuk dikabinet Jokowi kali ini adalah sebagai khawatirkan yang berlebihan, Padahal semua anak bangsa, siapapun itu berhak untuk memimpin dan dipimpin sesuai dengan kerja keras dan atas dukungan rakyat. 

Kedepan penulis berharap agar kiranya Partai Demokrat sebagai partai pemenang dua kali berturut-turut yang telah mengantarkan Ketua Umumnya H. Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden dua periode mesti mengambil langkah-langkah strategis untuk tetap menjadi partai harapan rakyat Indonesia dalam menopang pembangunan bangsa kearah yang lebih baik. Masyarakat merindukan akan dedikasi Demokrat, Banyak program yang dimasa kepemimpinan SBY (Demokrat) hari ini dirindukan rakyat. Tetap semangat, dan tetaplah berjiwa patriotis Partai Demokrat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun