Saat pembacaan proklamasi, berndera Merah Putih yang ada terlalu kecil yaitu 50 centimeter. Fatmawati pun mengambil sprei putih dari dalam lemarinya. Lalu untuk kain merah, seorang pemuda bernama Lukas Kastaryo membelinya dari penjual soto.
Fatmawati yang tengah hamil besar lalu menjahit kain tersebut hingga terbentuklah bendera Merah Putih. Bendera pusaka ini disimpan dengan rapi oleh pemerintah.
5. Pembacaan proklamasi dilakukan saat bulan Ramadan
Pembacaan Proklamasi dilakukan saat bulan Ramadan 1945, tepatnya pada 9 Ramadan 1334 H. Momen bersejarah ini semakin menambah indahnya Ramadan kala itu.
6. Teks proklasmasi disusun di rumah perwira Jepang
Rumah perwira Angkatan Laut Jepang, Laksamanan Maeda, di jalan Imam Bonjol No 1 Menteng menjadi saksi penyusunan teks proklamasi. Usai tersusun dengan rapi, terks tersebut ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.
7. Suara Bung Karno saat membacakan proklamasi direkam ulang
Suara Bung Karno saat membacakan proklamasi seperti yang selama ini kita dengar, ternyata tidak direkam langsung saat pembacaan teks proklamasi.
Rakaman tersebut memang benar asli suara Bung Karno, tetapi dilakukan pada 1951 di Radio Republik Indonesia (RRI) untuk kebutuhan dokumentasi negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H