Mohon tunggu...
junaidi
junaidi Mohon Tunggu... Lainnya - milik semua orang yang melihat dan membaca

Aktif Kembali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hutan dan Nyanyian Elakshi

7 Mei 2021   22:26 Diperbarui: 7 Mei 2021   22:31 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agra dan Elakshi (bagian III)

Elakshi merupakan putri dari satu negeri kecil yang dulu sangat makmur dan dia hidup dalam keluarga yang tak bisa di jangkau walaupun sangat dekat karena orang tua elakshi seorang raja dan ratu yang sangat memikirkan tentang kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang mereka pimpin oleh sebab itu elakshi sangat di acuhkan dan sangat jarang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

Agra merupakan seorang anak dari bangsawan di negeri yang mahsyur dan penuh dengan kemewahan dalam kesehariannya  bahkan agra ketika mengingkan sesuatu hanya harus berteriak dan meminta kepada pelayan yang ada di rumahnya maka apapun itu akan di penuhi. Sebenarnya kehidupan elakshi dan agra hampir menemui kesamaan namun yang berbeda adalah elakshi di kerajaan atau dirumahnya tidak bisa seperti agra apa yang diminta akan dipenuhi ini karena elakshi hanya berada di satu kearajaan kecil yang coba menata kehidupan sosial serta ekonomi walaupun elakshi seorang putri namun kebutuhannya sangat di batasi oleh orang tuanya itu dilakukan demi mensejahterakan kerajaan kecil tersebut.

Lantas bagaimana elakshi dan agra bisa bertemu padahal mereka berbeda tempat tinggal ? . ada satu kejadian yang sangat naas waktu itu terjadi kerajaan yang di pimpin oleh keluarga elakshi di serang oleh kerajaan dari daratan yang berbeda demi perluasaan kekuasaan dan kejadian tersebut membuat negeri kecil yang tidak memiliki kekuatan untuk melawan tersebut hancur dan banyak memakan korban termasuk raja dan ratunya yaitu kedua orag tua elakshi. Tepat pada kejadian tersebut elakshi sedang berada di hutan dekat dengan kerajaannya oleh sebab itu elakshi terselamatkan ketika ia ingin kembali keraajaan ia bertemu dengan seorang warga yang penuh dengan luka dan darah yang berkata

" Putri kerajaan kita diserang dan semua sudah habis tak tersisa raja dan ratu telah meninggalkan kita semua karena mereka adalah orang pertama yag dihabisi oleh musuh dan sebaiknya putrid pergi kenegeri lain dan menyamar ". Mendengar hal ini elakshi langsung terjatuh dan menagis sejadi-jadinya namun mau bagaimana lagi kayu sudah menjadi abu. Elakshi mencoba bangkit dan mengikuti saran warga tersebut .

Elakshipun pergi ke negeri yang begitu mahsyur dan megah benar sekali negeri tersebut adalah negeri dimana agra tinggal. Elakshi di negeri ini menjadi penyanyi dari satu bar-bar lainnya demi memenuhi kebutuhannya sehari-harinya. Ia menjadi penyanyi bukan tanpa alasan suara elakshi sangatlah merdu bagai kicau burung di pagi hari dan teduh bagai rindang pohon di tengah terik mentari, ini di dapatkan karena ia melatih suaranya tersebut di hutan di dekat kerajaanya. Dan inilah alasan kenapa elakshi ketika terjadi penyerangan ia tidak mengetahui karena ia berada di hutan dari sebelum mentari terbit hingga sampai senja menjelang malam tiba di hutan. Bukan hanya sekedar berlatih menyanyi namun dia juga biasanya melakukan perenungan-perenungan dihutan demi mendapatkan ketenangan ketika ia berada dalam kegelisahan.

Lalu bagaimana agra dan elakshi bisa bertemu karena tidak mungkin seorang bangsawan seperti agra yang sudah di manjakan dengan segalanya datang ke bar-bar yang tidak seberapa mewah yang kemewahannya kalah denga kamar agra ?.  ada satu kesempatan saat itu agra sedang berjalan di taman kota karena ia merasa sedikit jenuh di rumah dan saat itu bertepatan elakshi sedang berada di taman itu sendirian duduk dibawah rindangnya pohon sambil melantukan nyanyian yang di buatnya untuk meratapi kehidupannya

" Sempatku terngiang tanya di kepala untuk pohon yang rindang"

"kemanakan hidupku yang tentram dan aman"

" semua kau renggut saat sedang mekar seperti mawar"

Agra yang mendengar itu matanya sibuk mencari dari mana arah suara yang merdu dan teduh tersebut dan di dapatinya seorang perempuan dibawah rindangnya pohon dan perempuan tersebut adalah elakshi. Namun agra yang menjaga nama baik sebagai seorang bangsawan tak mau mendatanginya dan berlalu pergi melewati elakshi. Sepanjang perjalan dari taman menuju kerumahnya suara elakshi terus mengalir dalam pikiran agra.

Tak ada habisnya suara elakshi mengalir bagaikan air yang turun dari bukit menuju pantai dan membuat agra resah serta gelisah ingin mendengarkan suara tersebut, sampai tidurnya pun tak nyenyak karena kegelisahan tersebut dan emosinya tak stabil berhari-hari dan membuat banyak pelayannya merasakan ketakutan. Sampai satu minggu lamanya agra tak mau berbicara ada apa dengannya bahkan ibu agra datang kekamarnya untuk menanyakan tapi yang di dapatkan oleh ibunya hanyalah diam dan raut kegelisahan dari agra.

Hingga di satu pagi agra mengatakan kepada satu pelayan kepercayaannya untuk  membawakan semua penyanyi yang berada di seluruh penjuru negeri dan ini membuat pelayannya kebingungan. Dan bertanya kepada agra

" untuk apa mengumpulkan seluruh penyanyi di penjuru negeri tuan ? bukankah penyanyi yang ada dirumah ini adalah penyanyi terbaik di negeri ini ? " dengan raut kesal serta melemparkan satu piring ke lantai agra mengatakan

" cepat lakukan saja dan jangan banyak bertanya "

Pelayanan tersebut pun menyuruh semua pelayan yang ada dirumah tersebut untuk mengumumkan ke seluruh penjuru negeri agar semua penyanyi berkumpul di rumah ini esok pagi sebelum mentari mengeluarkan sinarnya tentunya pengumuman tersebut di imingi dengan 100 koin emas bila ada penyanyi yang di sukai agra.

Keesokan pagi rumah dari agra sudah ramai para penyanyi yang datang dari seluruh penjuru, ketika pagi itu elakshi berada di ujung kota tepat di ayunan di bawah rindangnya pohon yang berada di tebing yang mengarah langsung kelautan lepas karena ini merupakan kebiasaan elakshi menunggu mentari terbit dan memberikan sinarnya kepada semua kehidupan di bumi.

Apakah elakshi tidak mengikuti pengumuman yang di lakukan oleh pelayan-pelayan agra atau dia memang tidak mendengar kabar tersebut ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun