Mohon tunggu...
Junaidi Khab
Junaidi Khab Mohon Tunggu... Editor -

Junaidi Khab lulusan Sastra Inggris UIN Sunan Ampel Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah Tua dan Bangunan Kota

15 Januari 2018   06:25 Diperbarui: 15 Januari 2018   08:20 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi Junaidi Khab

Awan masih kelabu bergeming di atas sana

bersama kawanan walet melayang

rumah tua teronggok sepi

ujungnya menadah langit agar tak goyah

genteng-gentengnya merapat

seperti barisan tentara yang siap siaga

meskipun layu dan rapuh

kharismamu tak pernah redup

tak seperti bangunan kota

berdiri kokoh tapi penuh sendu

tak memiliki ruang

sepertis aat hujan, menggenang dan menerjang.

Manusia duduk dan merangkak melewati lorong waktu sunyi

rumah tua dilewati, bangunan kota menarik simpati

mereka melupakan seluruh rasa pesih

demi pedih yang tak akan pernah mati

di belantara bukit-bukit baja

disusuri tanpa merasa menghamba.

Padahal, di lorong-lorong

mereka menghamba pada yang nestapa

seperti remaja yang tak paham tentang cinta

segalanya riuh dan gaduh

mereka terlena bagai dalam candu

menginjak segala masa lalu

menuhankan segala yang baru.

Yogyakarta, 15 Januari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun