Keluarga kaya itu pun mengikhlaskan, tapi sudah lambat, pembantunya sudah menjelma burung hantu. Mereka sering membicarakan kejadian itu. Tapi, saat dibicarakan, keluarga kaya itu selalu berpikir positif bahwa pembantunya tak bermaksud untuk mencuri. Tapi, akibat kaget cincin itu langsung ditelan, hingga tak biasa bersuara untuk menjelaskannya. Saat akan bicara, pembantu itu hanya mengeluarkan suara seperti orang cekot-cekot.
Yogyakarta, 21 November 2017
CATATAN: Kisah dongeng ini, aku dapatkan dari nenek dari ibu di rumah (Kalangka, Banjar Barat, Gapura, Sumenep), juga bibiku dulu yang kadang mengulang dongeng itu saat suasana santai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H