Mohon tunggu...
Junaidi Khab
Junaidi Khab Mohon Tunggu... Editor -

Junaidi Khab lulusan Sastra Inggris UIN Sunan Ampel Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kutukan Burung Hantu

22 November 2017   11:37 Diperbarui: 22 November 2017   11:49 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga kaya itu pun mengikhlaskan, tapi sudah lambat, pembantunya sudah menjelma burung hantu. Mereka sering membicarakan kejadian itu. Tapi, saat dibicarakan, keluarga kaya itu selalu berpikir positif bahwa pembantunya tak bermaksud untuk mencuri. Tapi, akibat kaget cincin itu langsung ditelan, hingga tak biasa bersuara untuk menjelaskannya. Saat akan bicara, pembantu itu hanya mengeluarkan suara seperti orang cekot-cekot.

Yogyakarta, 21 November 2017

CATATAN: Kisah dongeng ini, aku dapatkan dari nenek dari ibu di rumah (Kalangka, Banjar Barat, Gapura, Sumenep), juga bibiku dulu yang kadang mengulang dongeng itu saat suasana santai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun