Sehingga, aku berpandangan bahwa penyakit mata minus itu bukan akibat membaca buku sambil tiduran atau menonton televisi terlalu dekat, tetapi selain kekurangan vitamin C atau A, juga akibat mata kurang intensitas cahaya matahari. Logisnya, jika seseorang betah dalam rumah atau kamar, alias jarang keluar rumah, maka otomatis mata kekuarangan intensitas cahaya matahari. Ketika sudah betah di rumah atau kamar, maka aktivitas tidak begitu banyak, paling tidak membaca buku dan menonton televisi, atau aktivitas lainnya yang cukup enak dilakukan di dalam rumah atau kamar.
Pengalamanku sendiri, ketika sudah lama di kamar, hampir seharian di kamar kos, mengetik di laptop, sejak pagi hingga menjelang sore, saat aku keluar kamar dan melihat lingkungan sekitar yang tentu ada cahaya sinar matahari, mataku terasa ngilu. Tetapi, aku berusaha meredam ngilu itu agar mataku terbiasa ketika terkena cahaya matahari.Â
Kadang, sesekali aku melakukan semacam terapi mata untuk melihat matahari ketika masih pagi atau menjelang senja. Saat itu, cahaya sinar matahari tidak begitu menusuk mata. Atau setidaknya, aku keluar kamar dan jalan-jalan agar mata mendapat asupan intensitas cahaya matahari selain memang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C atau A.
Jadi, orang yang mengalami mata minus itu selain memang akibat kekurangan asupan vitamin C atau A, juga akibat kekurangan asupan intensitas cahaya matahari matanya. Makanya, untuk mencegah mata agar tidak minus, kita harus mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C atau A, seperti pepaya, wortel, mangga, dan buah lainnya. Tetapi, secara umum, masyarakat mengonsumsi wortel dan pepaya untuk menjaga kesehatan mata.Â
Selain itu, usahakan keluar rumah untuk memberi asupan intensitas cahaya matahari pada mata. Jangan terlalu sering di dalam rumah atau kamar, sehingga mata kurang mendapat asupan cahaya matahari yang bisa menyebabkan minus. Silakan dicoba sebagai terapi. Aku pikir, cara ini tidak memiliki efek samping. Asal jangan mengonsumsi buah yang mengandung vitamin C atau A berlebihan. Juga memberikan asupan cahaya matahari jangan berlebihan. Karena segala sesuatu yang berlebihan, itu tidak baik. Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin.
CATATAN: Jika dalam tulisan ini ada yang salah ketik atau salah penulisannya, mohon kritik dan sarannya. Juga, jika ada yang perlu diperbaiki, mohon penjelasannya. Bisa disampaikan via komentar atau media lainnya. Disarankan via komentar agar mudah mengoreksi dan memperbaikinya. Terimakasih.
Oleh: Junaidi Khab
Silakan juga kunjungi tulisanku yang lain tentang: (Kompasiana Bukan Media Ugal-ugalan), (Uber sebagai Solusi Mengatasi Kemacetan), (Aku Memakan Produk Haram), (Mengurangi Sakit pada Cedera), dan (Tak Usah ragu atas Produk Smartfren).
Yogyakarta, 5 November 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI