Kecanggihan Teknologi dan Degradasi Moral

Itu artinya orang tua punya andil dan tanggung jawab penuh dalam memberikan perhatian pada anak-anaknya. Untuk mendukung hal ini penulis perlu menambahkan, sebagaimana Menurut Cahyadi Takariawan yang penulis kutip dari (Kompasiana 2018), ada delapan pendidikan bagi anak di era digital. Namun penulis akan tuangkan satu saja dari ke-delapan pedoman tersebut yakni "menanamkan nilai."

Menurutnya, orang tua memiliki peran sangat penting dalam mendidik anak-anaknya dalam menanamkan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Menurutnya juga pendidikan itu seharusnya dilakukan sebelum anak itu lahir bahkan sebelum masa kehamilan. Dan seiring bertambahnya usia, anak harus mendapatkan penanaman nilai yang lebih lengkap dan lebih sempurna seperti nilai tauhid, nilai kebenaran, nilai kebaikan, sebagaimana telah dicontohkan oleh Luqman Al-hakim dalam Al-Qur'an. Jika anak memiliki pondasi nilai yang benar dan kuat, akan menjadi modal terbesar dalam menghadapi seluruh bentuk tantangan pada berbagai keadaan dan beragam zaman. (https://www.kompasiana.com/pakcah/5b85c753aeebe11eba075015/8-pedoman-pendidikan-anak-di-era-digital?page=all)

Kita tahu teknologi ini akan terus berkembang dan bertransformasi. Boleh jadi yang kita gunakan sekarang sangatlah canggih, akan tetapi di masa yang akan datang belum tentu dapat digunakan kembali, sebab akan ada yang lebih cangih. Untuk itu sebagai pengguna kita harus bijak dan membatasi diri dari hal-hal yang negatif dan tidak perlu juga membuat konten yang akan merugikan diri dan orang lain. Penulis tidak ingin berkata perbuatan itu hina, dan merendahkan pengguna apalagi perempuan. Akan tetapi mengumbar aurat untuk dipertontonkan oleh banyak orang tetap saja itu tidak patut dilakukan, tidak elok dipandang dan sudah pasti bertentangan dengan ajaran agama. Wa Allah A'lam.