Mohon tunggu...
Juna Hemadevi
Juna Hemadevi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang manusia yang masih terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbahaya Apabila Kehilangan Diri Sendiri

10 Maret 2024   11:47 Diperbarui: 21 Maret 2024   10:17 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin malam waktu scroll instagram, saya tidak sengaja melihat sebuah threads dari akun Vandarainy. Ia menuliskan kalimat "jika memang masanya sudah habis, semesta akan ikut andil untuk memisahkan. Kamu dan dia, tidak akan ketemu dalam kebetulan manapun".

Saya benar-benar merenung kalimat yang ia tuliskan. Ketika saya tersadarkan, bahwa ada makna yang mendalam dari kalimat yang Vandarainy tuliskan. Apabila dalam pandangan saya yang meyakini ajaran Buddha, ada banyak sekali hal yang membuat seseorang itu tidak dapat bertemu atau tidak bisa hidup bersama. Misalnya saja karena pengaruh karma.

Karma

Ya, karma. Karma dalam agama Buddha disebut sebagai hukum sebab akibat. Misalnya, saya menanam benih pohon mangga, beberapa tahun kemudian pasti yang tumbuh adalah pohon mangga dan buahnya adalah buah mangga. Akan sangat lucu kalau menanam benih pohon mangga tapi yang tumbuh adalah kedelai.

Sama halnya dalam kehidupan, karma itu bekerja, bisa secara langsung, bisa juga beberapa tahun kemudian, atau bisa juga di kehidupan mendatang. Misalnya, saya hari ini mengalami banyak kesulitan, mulai dari ban bocor, kesandung kursi, kepleset kulit pisang di depan rumah, dan ditipu orang. Apa yang kita alami ini adalah buah karma, yang tentunya penyebabnya bisa jadi di kehidupan sebelumnya atau beberapa tahun lalu kita pernah menipu orang, mengerjai orang lain supaya bannya bocor, atau iseng buah sampah kulit pisang sembarang sehingga orang lain terpeleset.

Semesta

Terkadang, menjadi baik dan selalu bekerja keras pun belum tentu membuahkan hasil kalau semesta kurang mendukung. Misalnya, saya sudah bekerja keras untuk memperoleh jabatan manajer di suatu perusahaan, tapi tidak ada hasilnya. Saya hanya menjadi karyawan biasa saja. Berarti, semesta belum mendukung. Namun, berbeda halnya ketika kita bekerja biasa saja tapi tiba-tiba dapat promosi sebagai manajer. Itu artinya semesta mendukung kita.

Kembali ke Topik

Mari kembali ke kalimat yang Vandarainy tuliskan, "jika memang masanya sudah habis, semesta akan ikut andil untuk memisahkan. Kamu dan dia, tidak akan ketemu dalam kebetulan manapun".

Membahas tentang KAMU dan DIA, bisa jadi kita berpikir bahwa KAMU dan kekasih atau suami/istri. Namun, kalau saya renungkan, DIA bukan tentang manusia saja. Terdapat banyak kemungkinan tentang KAMU dan DIA, misalnya:
KAMU dan KARIR
KAMU dan ORANG TUA
KAMU dan PACAR/SUAMI/ISTRI
KAMU dan SAHABAT
KAMU dan HEWAN PELIHARAAN
KAMU dan HARTA

Jadi, KAMU dan DIA bukan hanya soal MANUSIA dan MANUSIA, tapi bisa juga MANUSIA dan HAL-HAL YANG MELEKAT DENGAN MANUSIA.

Kehilangan

KAMU dan KARIR

Kamu berpikir bahwa selama target 10 tahun ke depan akan bekerja menjadi karyawan biasa, lalu naik jabatan menjadi manajer, lalu direktur. Tapi, bisa saja hal tersebut tiba-tiba tidak sesuai keinginan. Misal, ternyata yang akan menjadi manajer adalah anaknya si bos. Mau tidak mau, ya kamu tetap menjadi karyawan biasa. Lalu ketika kamu sudah menjadi manajer tiba-tiba dituduh korupsi, akhirnya dipecat. Tidak ada yang pasti dan tidak ada yang abadi di dunia ini. Bahkan karir kita meski sudah dirancang dengan baik, tetap saja ada halangannya.

Jadi, apa yang dapat dilakukan? Yang penting tetap gigih berusaha dan terus mencari peluang supaya menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

KAMU dan ORANG TUA

Tidak hanya karir yang akan menghilang begitu saja, orang tuapun begitu. Mendengar kabar ketika orang tua meninggal dan kamu tidak di rumah pasti sangat berat. Padahal, kamu belum sempat membahagiakan orang tuamu. Padahal kamu berjanji akan mengajak mereka jalan-jalan. Padahal kamu berjanji akan membelikan traktor baru. Padahal kamu berjanji akan membuatkan nasi goreng kesukaan merekan. Namun, sebelum semua itu terwujud, mereka sudah berpulang terlebih dahulu.

Apa yang bisa kamu lakukan? Tetaplah menjadi anak yang baik. Kalau kamu di perantauan, cobalah untuk menelpon mereka. Orang tua juga akan senang meski kamu hanya bertanya "ibu, apa kabar?", "ayah, apa kabar?", "ibu, ayamnya sudha bertelur belum?", "ayah, si adek sudah bisa naik sepeda ya?". Namun, kalau kamu dekat dengan orang tua, setidaknya bantu pekerjaan mereka, misal membersihkan rumah, atau sekedar ngobrol dengan mereka.

Bukankah waktu tidak dapat diputar? Meski ada kehidupan yang akan datang, belum tentu juga kamu akan bertemua orang tua yang baik seperti kedua orangtuamu saat ini.

KAMU dan PACAR/SUAMI/ISTRI

Kamu juga dapat kehilangan pacar/suami/istri. Kamu sangat mencintai pacarmu, tapi pacarmu cinta dengan orang lain. Apakah kamu bisa merelakan? Ya mau tidak mau harus rela. Untuk apa mencintai seseorang yang tidak mencintai kita?

Kamu punya suami/istri, tapi tiba-tiba suami/istri kamu memutuskan untuk meninggalkanmu. Apakah kamu akan diam saja? Kalau kamu cinta suami/istri kamu pasti akan diusahakan untuk bersama kembali, tapi kalau sudha tidak cinta, ya sudah, saya pun tidak mau ikut campur.

Selagi masih hidup, cintai dan sayangilah pasangan masing-masing dengan baik. Kita tidak akan pernah tahu kapan waktu dan semesta akan memisahkan dua sejoli.

KAMU dan SAHABAT

Karir, orang tua, pasangan bisa saja tiba-tiba menghilang, begitu juga dengan sahabat. Kalau zaman sekarang, konon banyak sahabat yang mukanya ada dua. Kalau di depan kita topengnya baik, kalau di belakang topengnya jahat. Hal tersebut yang membuat persahabatan kamu dan dia jadi rusak.

Bagaimana kalau begitu? Ya jadilah sahabat yang baik untuk sahabatmu. Kalau mereka dirasa toxic, pasti semesta akan memisahkan kamu dan sahabatmu.

KAMU dan HEWAN PELIHARAAN

Punya hewan peliharaan seperti burung, anjing, kucing, kura-kura, dan kelinci pasti sangat menggemaskan. Setiap hari kamu mengajak mereka bermain. Nutrisi harian merekapun pasti kamu penuhi dengan baik.

Namun, ketika mereka tiba-tiba meninggal, rasanya seperti ada setengah hati yang hilang dari kamu. Mau dihidupkan kembali, takutnya menjadi roh gentayangan.

Jadi, kamu harus belajar rela dan ikhlas kalau mereka pergi. Suatu hari nanti pasti ada hewan peliharaan yang sangat mirip dengan hewan peliharaanmu yang telah meninggal.

KAMU dan HARTA

Harta bisa dicari, tapi kesehatan sulit dimiliki, begitu kata pepatah. Memang benar, kesehatan itu nomor satu. Kalau tidak sehat bagaimana mau bekerja? Kalau tidak sehat bagaimana mau berjalan? Kalau tidak sehat bagaimana mau makan enak? Kalau tidak sehat bagaimana mau bikin kebaikan?

Kamu bekerja seharian penuh selama seminggu tanpa henti dengan tujuan dapat banyak bonus sehingga bisa beli rumah mewah. Memang benar kamu bisa membeli rumah mewah itu, tapi karena kamu bekerja beitu keras tanpa memikirkan kesehatanmu sendiri, ujung-ujungnya tubuhmu sakit. Tiba-tiba harus dirawat di rumah sakit. Aduh, rumahnya dijual lagi untuk bayar rumah sakit.

Jadi, bekerja sewajarnya. Perhatikan baik-baik dirimu sendiri. Kamu mungkin sekarang kaya harta bila bekerja terlalu keras, tapi ingat, kekayaan itu tidak dibawa bati. Justru kebaikan yang akan kamu bawa ke manapun kamu pergi.

Kesimpulan

Harta, orang tua, sahabat, pasangan, hewan peliharaan, dan karir akan tiba-tiba menghilang begitu saja. Kamu pun akan merasa khawatir dan cemas kalau tidak punya uang. Kamu akan cemas kalau sahabatmu menghilang, nanti mau curhat sama siapa? Kamu juga takut kalau kehilangan orang tua dan pasangan, nanti aku tidak punya teman hidup lagi.

Kenapa kamu begitu takut kalau mereka semua menghilang?

Justru kamu harus takut kalau kamu KEHILANGAN dirimu sendiri. Karena dengan kelahiran yang berharga sebagai manusia, KAMU dapat melakukan banyak kebaikan. Yang mana kebaikan itu akan menopang kamu untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun