Mohon tunggu...
Juna Hemadevi
Juna Hemadevi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang manusia yang masih terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbahaya Apabila Kehilangan Diri Sendiri

10 Maret 2024   11:47 Diperbarui: 21 Maret 2024   10:17 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, KAMU dan DIA bukan hanya soal MANUSIA dan MANUSIA, tapi bisa juga MANUSIA dan HAL-HAL YANG MELEKAT DENGAN MANUSIA.

Kehilangan

KAMU dan KARIR

Kamu berpikir bahwa selama target 10 tahun ke depan akan bekerja menjadi karyawan biasa, lalu naik jabatan menjadi manajer, lalu direktur. Tapi, bisa saja hal tersebut tiba-tiba tidak sesuai keinginan. Misal, ternyata yang akan menjadi manajer adalah anaknya si bos. Mau tidak mau, ya kamu tetap menjadi karyawan biasa. Lalu ketika kamu sudah menjadi manajer tiba-tiba dituduh korupsi, akhirnya dipecat. Tidak ada yang pasti dan tidak ada yang abadi di dunia ini. Bahkan karir kita meski sudah dirancang dengan baik, tetap saja ada halangannya.

Jadi, apa yang dapat dilakukan? Yang penting tetap gigih berusaha dan terus mencari peluang supaya menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

KAMU dan ORANG TUA

Tidak hanya karir yang akan menghilang begitu saja, orang tuapun begitu. Mendengar kabar ketika orang tua meninggal dan kamu tidak di rumah pasti sangat berat. Padahal, kamu belum sempat membahagiakan orang tuamu. Padahal kamu berjanji akan mengajak mereka jalan-jalan. Padahal kamu berjanji akan membelikan traktor baru. Padahal kamu berjanji akan membuatkan nasi goreng kesukaan merekan. Namun, sebelum semua itu terwujud, mereka sudah berpulang terlebih dahulu.

Apa yang bisa kamu lakukan? Tetaplah menjadi anak yang baik. Kalau kamu di perantauan, cobalah untuk menelpon mereka. Orang tua juga akan senang meski kamu hanya bertanya "ibu, apa kabar?", "ayah, apa kabar?", "ibu, ayamnya sudha bertelur belum?", "ayah, si adek sudah bisa naik sepeda ya?". Namun, kalau kamu dekat dengan orang tua, setidaknya bantu pekerjaan mereka, misal membersihkan rumah, atau sekedar ngobrol dengan mereka.

Bukankah waktu tidak dapat diputar? Meski ada kehidupan yang akan datang, belum tentu juga kamu akan bertemua orang tua yang baik seperti kedua orangtuamu saat ini.

KAMU dan PACAR/SUAMI/ISTRI

Kamu juga dapat kehilangan pacar/suami/istri. Kamu sangat mencintai pacarmu, tapi pacarmu cinta dengan orang lain. Apakah kamu bisa merelakan? Ya mau tidak mau harus rela. Untuk apa mencintai seseorang yang tidak mencintai kita?

Kamu punya suami/istri, tapi tiba-tiba suami/istri kamu memutuskan untuk meninggalkanmu. Apakah kamu akan diam saja? Kalau kamu cinta suami/istri kamu pasti akan diusahakan untuk bersama kembali, tapi kalau sudha tidak cinta, ya sudah, saya pun tidak mau ikut campur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun