Mohon tunggu...
Juna Hemadevi
Juna Hemadevi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang manusia yang masih terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dupa dan Triratna - Resep 1: Empat Kebenaran Mulia

20 November 2023   19:15 Diperbarui: 20 November 2023   19:36 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat kebenaran mulia diajarkan oleh Sang Buddha saat Beliau memutar roda Dhamma yang pertama kali. Narasi tersebut terdapat di Dhammacakkapavattana Sutta. Berikut kisahnya:

Dahulu kala, Buddha sedang berada di Baranasi. Beliau mengajarkan Dhamma kepada lima orang bhikkhu di Taman Rusa, Isipatana. Buddha berkata demikian,

"Para bhikkhu, ada dua jalan ekstrim yang tidak boleh dijalani oleh pabajita. Dua jalan ekstrim adalah hidup berfoya-foya dan praktik penyiksaan diri."

Buddha memberikan jalan tengah di antara dua jalan ekstrim ini adalah Empat Kebenaran Mulia, yakni kebenaran mulia adanya dukkha, kebenaran mulia tentang sebab dukkha, kebenaran mulia tentang lenyapnya dukkha, dan kebenaran mulia jalan menuju lenyapnya dukkha.

Baca juga: Dupa dan Triratna

Kebenaran mulia adanya dukkha

Ada banyak dukkha yang kita alami. Berdasarkan Dhammacakkapavattana Sutta, dukkha meliputi kelahiran, penuaan, sakit, kematian, berkumpul dengan yang tidak disenangi, berpisah dengan yang disenangi, dan tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Berbagai dukkha tersebut harus dipahami sebagai dukkha dan harus segera ditinggalkan

Kebenaran mulia tentang sebab dukkha

Dukkha yang kita alami bersumber dari rasa suka membenci, sifat serakah, dan kegelapan batin yang menyebabkan kelahiran kembali yang berulang dari satu alam menuju alam berikutnya.

Kebenaran mulia tentang lenyapnya dukkha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun