Empat kebenaran mulia diajarkan oleh Sang Buddha saat Beliau memutar roda Dhamma yang pertama kali. Narasi tersebut terdapat di Dhammacakkapavattana Sutta. Berikut kisahnya:
Dahulu kala, Buddha sedang berada di Baranasi. Beliau mengajarkan Dhamma kepada lima orang bhikkhu di Taman Rusa, Isipatana. Buddha berkata demikian,
"Para bhikkhu, ada dua jalan ekstrim yang tidak boleh dijalani oleh pabajita. Dua jalan ekstrim adalah hidup berfoya-foya dan praktik penyiksaan diri."
Buddha memberikan jalan tengah di antara dua jalan ekstrim ini adalah Empat Kebenaran Mulia, yakni kebenaran mulia adanya dukkha, kebenaran mulia tentang sebab dukkha, kebenaran mulia tentang lenyapnya dukkha, dan kebenaran mulia jalan menuju lenyapnya dukkha.
Kebenaran mulia adanya dukkha
Ada banyak dukkha yang kita alami. Berdasarkan Dhammacakkapavattana Sutta, dukkha meliputi kelahiran, penuaan, sakit, kematian, berkumpul dengan yang tidak disenangi, berpisah dengan yang disenangi, dan tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Berbagai dukkha tersebut harus dipahami sebagai dukkha dan harus segera ditinggalkan
Kebenaran mulia tentang sebab dukkha
Dukkha yang kita alami bersumber dari rasa suka membenci, sifat serakah, dan kegelapan batin yang menyebabkan kelahiran kembali yang berulang dari satu alam menuju alam berikutnya.
Kebenaran mulia tentang lenyapnya dukkha
Dukkha yang dialami dapat lenyap apabila kita menggugurkan sifat suka membenci, menghilangkan keserakahan, dan menjadi bijaksana supaya terhindar dari kegelapan batin.
Kebenaran mulia tentang jalan menuju lenyapnya dukkha
Dukkha dapat dilenyapkan melalui jalan yang telah Buddha ajarkan, yakni Jalan Mulia Berunsur Delapan, di antaranya pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, penghidupan benar, usaha benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar.
Nantikan penjelasan Jalan Mulia Berunsur Delapan di artikel selanjutnya!
Glosarium
Dukkha: penderitaan
Pabajita: seseorang yang telah meninggalkan kehidupan duniawi, seperti bhikkhu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H