Ada pepatah mengatakan, sebelum kau mencintai orang lain, maka cintailah dirimu sendiri. Itu akan menjadikan hidupmu lebih bahagia. Daripada kamu hanya terus mencintai orang lain, bisa-bisa cinta ditolak dukun pun bertindak.
Saking cintanya sama orang lain, kita lupa untuk mencintai diri sendiri. Misal, saya cinta sama si A lalu membelikan semua makanan kesukaan si A, tapi diri sendiri malah kelaparan. Saking cintanya sama si A, apa saja dibelikan untuknya sampai diri sendiri lupa bayar kontrakkan.
Cinta itu aneh, membuat manusia waras menjadi buta. Buta bukan tidak berfungsi indera penglihatannya. Tapi buta batinnya. Saking cintanya sama seseorang, kita tidak menyadari bahwa batin juga lelah menuruti semua kemauannya. Batin itu perlu istirahat. Lah wong mobil saja dipakai 24/7 bisa ngomel, makanya butuh istirahat.
Sesuai dengan judul “meditasi adalah level tertinggi cinta kasih untuk diri sendiri”, saya merasakan meditasi dapat memunculkan rasa cinta dengan diri sendiri. Mengapa bisa?
Cinta dan emosi negatif
Biasanya saya mencintai diri sendiri dengan makan enak, pakai skincare, ataupun jalan-jalan. Tapi, emosi negatif itu tidak akan hilang dengan tenang hanya karena saya makan bakso. Tidak akan hilang juga dengan skincare. Tidak akan hilang juga dengan makan makanan lainnya.
Sebenarnya emosi negatif itu bisa saja hilang. Ketika saya hanya makan enak dan memanjakan diri dengan skincare, tetap saja setelahnya emosi itu masih ada. Perasaan inilah yang membuat saya ingin meluapkannya dengan menutup pintu dengan keras, marah-marah, serta nada bicara yang tinggi.
Tidak enak juga apabila sedikit-sedikit selalu marah. Marah juga tidak ada gunanya. Kemarahan muncul juga karena diri saya mengizinkannya. Maka dari itu, akhir-akhir ini saya baru sadar, bahwa meditasi membantu untuk menahan emosi negatif agar tidak muncul.
Manfaat meditasi
Dengan meditasi, saya bisa mengetahui jenis emosi apa yang sedang dirasakan. Misal sedang marah, melalui meditasi saya merenungkan penyebab kemarahan ini dan apa akibatnya bisa saya ledakkan amarah saat itu juga. Dengan perenungan ini, batin terasa kacau saat meditasi, tapi tenang ketika sesi meditasi selesai. Sehingga mau marah pun jadi sungkan, buat apa marah-marah nantinya batin jadi tersiksa.
Jenis-jenis meditasi