Ratiy jyat soko, ratiy jyat bhaya.
Ratiy vippamuttassa, natthi soko kuto bhaya.
Dari kemelekatan timbul kesedihan, dari kemelekatan timbul ketakutan;
Bagi orang yang telah bebas dari kemelekatan, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.
-Dhammapada : 214
Buddha menuntun kita pada bebasnya penderitaan. Supaya tidak menderita, salah satu caranya adalah tidak melekat. Baik itu melekat pada kekayaan, kedudukan, ataupun orang-orang yang dicintai.
Bermula dari kemelekatan, perasaan khawatir dan takut muncul menyebabkan kita menderita.
Kemelekatan Terhadap Kekayaan
Begitu melekatnya kita dengan kekayaan, kita menjadi takut dan khawatir kekayaan itu akan hilang dan habis begitu saja. Kita takut suatu hari maling masuk ke rumah dan mengambil semua harta benda yang berharga. Kita khawatir suatu hari nanti orang tidak mengembalikan uang yang ia pinjam.
Saking takutnya kehilangan kekayaan, kita sampai lupa diri akhirnya menjadi orang yang pelit dan tamak. Saat ada orang membutuhkan bantuan materi, kita menjadi acuh. Menganggap mereka tidak layak dibantu atau bahkan berpikir bahwa mereka hanya pura-pura saja agar dikasihani.
Saking inginnya kekayaan bertambah, kita sampai menipu orang. Berbisnis dengan menaikkan harga barang dua kali lipat. Bahkan tega menipu banyak orang dengan kedok investasi. Padahal saat simpati tidak muncul hingga menipu orang lain, saat itulah kita sebenarnya menderita tapi tidak dirasa--hidup menjadi stress karena dikuasai rasa haus akan kekayaan.