Dari awal kisah sudah terlihat
Keraguan selalu datang menyambangi perasaan
Sayangnya tidak semua hal dapat dimaknai hingga dalam
Semuanya terlihat begitu semu
Kabur, buram, tak terlihat dalam selimut kabut
Bulir air matanya mulai berjatuhan
Ia turun berlomba-lomba dengan derasnya air hujan
Rasa dalam jiwanya diam perlahan
Ia sulit mengungkapkan perasaan
Hingga saat yang tepat telah datang
Namun air matanya tetap berjatuhan
Bersamaan dengan derasnya hujan
Hingga sore menjelang kegelapan
Ia telah lelah
Memilih untuk lepas begitu saja
Daripada hidup dalam keraguan
Lebih baik mengalah demi kebenaran
Ia telah lelah
Bulir air matanya mengering
Membentuk sebuah jalan di tengah pipinya
Sorot matanya tajam memandang ke depan
Dengan kaki yang tak lagi menginjak tanah
Ia telah lelah
Memilih untuk pergi begitu saja
Meninggalkan luka seisi dunia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H