Mohon tunggu...
Juna Hemadevi
Juna Hemadevi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang manusia yang masih terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelah, Tak Mau Menapak Tanah

26 Januari 2023   12:00 Diperbarui: 26 Januari 2023   12:09 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari awal kisah sudah terlihat
Keraguan selalu datang menyambangi perasaan
Sayangnya tidak semua hal dapat dimaknai hingga dalam
Semuanya terlihat begitu semu
Kabur, buram, tak terlihat dalam selimut kabut

Bulir air matanya mulai berjatuhan
Ia turun berlomba-lomba dengan derasnya air hujan
Rasa dalam jiwanya diam perlahan
Ia sulit mengungkapkan perasaan

Hingga saat yang tepat telah datang
Namun air matanya tetap berjatuhan
Bersamaan dengan derasnya hujan
Hingga sore menjelang kegelapan

Ia telah lelah
Memilih untuk lepas begitu saja
Daripada hidup dalam keraguan
Lebih baik mengalah demi kebenaran

Ia telah lelah
Bulir air matanya mengering
Membentuk sebuah jalan di tengah pipinya
Sorot matanya tajam memandang ke depan
Dengan kaki yang tak lagi menginjak tanah

Ia telah lelah
Memilih untuk pergi begitu saja
Meninggalkan luka seisi dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun