Meski tidak sedang memperingati Hari Guru, tapi bagi saya setiap hari adalah Hari Guru. Setiap hari saya mengenang dan merenungkan perjuangan guru-guru saya.Â
Menjadi guru yang sesungguhnya bukan hal mudah. Menjadi guru bukan hanya perkara datang pagi, pulang sore, dan menyusun RPP (Rencana Program Pembelajaran).
Menjadi guru adalah tentang mengabdi, mengabdi untuk negeri dan mencerdaskan anak pertiwi. Peran guru bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik.
Perbedaan Mengajar dan Mendidik
Merangkum dari berbagai sumber, mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru atau siapapun yang berkapasitas untuk mengajari orang lain tentang ilmu pengetahuan dengan tujuan membuat mereka menjadi pintar dan cerdas.
Sedangkan mendidik adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan membuat orang lain cerdas dalam karakter--perilaku baik, sopan santun, disiplin, jujur, dan bertanggung jawab.
Guru Mengajar Juga Mendidik
Di sekolah guru Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan bagaimana membuat kalimat sesuai SPOK (Subyek, Predikat, Objek, dan Keterangan), tapi juga mengajarkan peserta didik agar dapat menggunakan bahasa yang baik untuk berbicara dengan guru, teman, orang tua, dan lingkungan sosial.
Guru Matematika tidak hanya mengajari peserta didik tentang penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan pengalian angka. Namun guru juga mengajari mereka cara berbagi yang adil dengan sesama.
Guru IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) tidak hanya mengajari peserta didik tentang gaya gravitasi dari teori apel jatuh dari pohon (yang ditemukan oleh Isaac Newton). Tetapi juga mengajari mereka agar menjadi orang yang jujur apabila ada apel jatuh dari pohon agar segera diberikan kepada yang empunya pohon, bukan justru langsung disantap sendiri.
Guru Olahraga tidak hanya mengajari tentang jenis olahraga yang baik untuk tubuh, tapi juga mendidik anak-anaknya untuk menggunakan tubuh yang sehat demi membantu orang lain.