Semakin banyak barang yang menumpuk di rumah, kontrakan, atau kosan justru membuat kita lebih stres. Terlebih saat akan pindah kosan misalnya, semakin banyak barangnya semakin stres mengemasnya bagaimana, pindahannya mau bagaimana, barangnya perlu disumbangkan atau tidak. Dengan semakin sedikit barang yang dimiliki, stresnya juga semakin berkurang.
4. Sedikit barang sama dengan lebih merdeka
Merdeka yang dimaksud adalah sama dengan prinsip nomor 4. Misalnya kita tidak takut stres apabila kehilangan sepeda ontel yang diparkir di depan rumah tanpa digembok. Tapi kita justru lebih stres apabila punya mobil bagus yang parkir di depan rumah tanpa dikunci.
Tapi mobil berguna lho bisa jalan ke mana saja tanpa kepanasan dan kehujanan serta muat banyak orang? Betul sekali, jadi kembali lagi ke prinsip nomor 1, punya barang melihat dari kegunaannya. Apabila punya mobil sangat diperlukan yang penting dijaga saja, jangan sampai menangis dan stres apabila mobilnya hilang karena lupa menguncinya.
5. Lepaskan keterikatan dengan barang
Prinsip kelima ini berkaitan dengan prinsip nomor 3 dan 4. Saat kita punya sesuatu, sebisa mungkin jangan terikat. Misal punya motor lalu bannya bocor tapi rasanya dunia seperti kiamat, padahal bannya ditambal saja sudah menyelesaikan masalah. Misal mobilnya tergores kendaraan lain rasanya juga seperti dunia akan berakhir, padahal ya dibawa ke bengkel lalu dipoles lagi goresannya bisa tersamarkan.
6. Jadilah penjaga pintu yang baik
Menjadi penjaga pintu yang baik bukannya kita siap siaga 24 jam di depan pintu rumah. Namun, jadilah saringan yang baik untuk keinginan kita. Misal di sebuah marketplace ada promo beli 5 botol air minum gratis 2 botol. Karena tergiur dengan promo itu kita jadi beli botol tersebut, padahal di rumah sudah punya 10 botol dan tidak dipakai semua (hanya jadi hiasan). Apabila beli botolnya untuk dibagikan ke teman atau tetangga ya tidak masalah, tapi kalau sekedar untuk memuaskan nafsu belanja ya apa baik?
7. Nikmati ruang
Kadang kita lupa untuk menikmati kekosongan dalam hidup. Kita selalu mencari keramaian agar diri tidak kesepian. Padahal kekosongan yang menghampiri saat ini adalah agar kita belajar menikmati kekosongan--kelegaan ruang tanpa harus dipusingkan dengan berbagai masalah yang menghampiri.
8. Menyukai tidak harus memiliki