Tetapi saat lingkungan bahagia kita tentu harus bahagia, saat lingkungan sedih ya jangan terikat untuk sedih, tapi kita harus dalam kondisi netral. Inilah satu kesempatan yang bagus untuk praktik Dharma, supaya batin kita terbiasa untuk tidak melekat pada kebahagiaan atau rasa sedih itu sendiri. Praktik Dharma yang tepat di sini adalah kita bisa mengembangkan batin tanpa ada rasa bahagia atau sedih berlebihan. Pengembangan batin di sini bisa dengan meditasi cinta kasih untuk semua makhluk, berdana tanpa mengharap imbalan, dan menolong orang lain dengan tulus.
Bayangkan saja saat kita sedang memiliki perasaan bahagia yang berlebihan, lalu kita membantu orang lain yang habis terjatuh dari motor, tapi malahan orang yang ditolong tidak berterima kasih. Malah jadinya kita sendiri yang susah, karena sedang bahagia lalu menolong orang lain dan tidak dibalas terima kasih. Kita menjadi memiliki rasa benci terhadap orang tersebut, dalam hati kita memaki-maki orang tersebut. Bukannya menambah karma baik sehabis menolong orang, ini malah menambah karma buruk dengan memakinya dalam hati. Maka dari itu, saat kita menolong orang lain, perasaan kita juga harus diatur, jangan terlalu bahagia. Bila nantinya mendapat balasan yang tidak mengenakan hati, kita bisa menerimanya dengan tulus dan tidak menimbulkan kebencian.
Saat mau membersihkan batin perasaan dukkha juga harus dinetralisir. Dukkha yang kita rasakan bisa bermacam-macam, mulai dari rasa sedih, kecewa, marah, dan tersinggung. Jadi, alangkah baiknya sebelum praktik Dharma kita bisa menetralkan seluruh perasaan dukkha tersebut. Sebenarnya perasaan tersebut bisa dinetralkan sambil kita mempraktikkan Dharma, yakni meditasi. Dengan meditasi kita merenungkan segala penyebab dukkha yang sedang kita alami. Kita bisa menelusuri dengan teliti alasan mengapa kita bisa merasakan dukkha mulai dari buah karma atau memang kita yang mengundang perasaan itu datang pada diri kita.
Jadi...
Saat praktik Dharma kita juga harus merenungkan bahwa kita hidup sebagai manusia memang tidak bisa berdiri sendiri dan harus membantu makhluk lain. Oleh karena itu saat kita praktik Dharma, yakni praktik Dharma dengan tepat berdasarkan motivasi unggul kita agar semua makhluk bebas dari penderitaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H