Ketiga, cangkir kotor. Kita sudah memiliki niat untuk menyimak ajaran tetapi kita malah juga memiliki niat untuk membanding-bandingkan ajaran tersebut. Pada saat belajar itu juga kita akan berpikiran ‘wah, ajaran ini cocok juga dengan teori ini’. Sebaiknya saat kita menyimak ajaran Dharma, kita tidak perlu membanding-bandingkannya dengan ajaran maupun teori lainnya.Â
Secara dasar, ajaran Dharma itu untuk membenahi perilaku setiap individu bukan sebagai ajang untuk dibandingkan.
Ada baiknya kalau kita belajar Dharma itu karena benar-benar membutuhkan supaya kita bisa fokus dengan apa yang sedang kita simak. Kalau kita tidak bisa menyimak dengan baik, maka kita menyia-nyiakan karma baik yang seharusnya bisa kita hasilkan dari menyimak ajaran. Jadi, belajar Dharma harus dengan kesungguhan hati, jangan setengah-setengah dan tidak niat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H