Mohon tunggu...
JUNAEDI PUTRA
JUNAEDI PUTRA Mohon Tunggu... lainnya -

guru bahasa Jepang di Harumi Gakuen. kuliah di UHAMKA thn 2005-2009 suka baca buku, diskusi, dan menambah pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gara-Gara Tifatul

13 Juni 2013   15:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bismillahirrohmanirrohim. assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh. hamdan wa syukron lillah sholatu wa salamu 'ala Rasulillah wa'ala 'alihi wa ashabihi ajma'in. dalam dunia politik, persaingan adalah hal yang merupakan keniscayaan. namun sebagai sebuah persaingan, pasti ada "adu strategi" yang pada akhirnya masing-masing kubu melihatnya dalam setiap pemilu yang akan dihadapi. permasalahannya adalah tidak setiap persaingan itu dilakukan secara sehat. bagi pihak yang memiliki jiwa yang kerdil, maka menghancurkan citra lawan politik dengan menggunakan "tangan lain" adalah hal yang paling sering ditemui. dalam konteks inilah terjadi banyak hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. beberapa menit lalu saya melihat komentar beberapa orang yang luar biasa membuat saya tertawa. apakah karena terlalu bencinya kepada PKS atau karena hal lain entahlah yang jelas kalimat mereka benar-benar membuat saya tertawa. coba lihat komentar salah satu akun bernama mona noni ========================================================================== Mona NoniBelum Menang aja PKS kami sudah sulit Mengakses Film Bokep di Internet, Gara-gara menterinya Tifatul yg dari PKS. Ngapain PKS ngurusin urusan kesenangan Orang #benciaku. 6 jam yang lalu · Suka · 1 =========================================================================== bagaimana? bisa dipahami alasan mereka membenci PKS? lalu sudah baca komentar2 "kreatif " mereka yang lain? ^_^ saya katakan jangan terlalu benci kepada PKS, jika terlalu benci khawatir malah justru menunjukkan identitas sendiri. kata orang tua kita zaman dulu benci itu hanya beda tipis dengan cinta, tipisnya lebih tipis dari kulit ari. jadi klo terlalu benci ama PKS, ya saya doakan saja semoga nanti jadi kader PKS. atau paling tidak anak pembenci itu bisa jadi kader PKS semua. atau minimal punya mantu kader PKS. atau minimal punya pimpinan kader PKS, atau paling tidak punya guru majelis ta'lim kader PKS bagus kan ? ^_^ oya, kata sahabat saya, benci itu singkatan lho! BENar-benar CInta terima kasih atas "benci"nya ya ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun