Sejak Sabtu sore (14/8/2021) kemarin WAG warga kampung Gedangan ramai dikunjungi oleh semua warga masayarakat. Maklum sejak pemberlakuan PPKM Darurat sampai dua kali perpanjangan PPKM Level 3 dan Level 4 warga kampung Gedangan belum sempat kumpul -- kumpul.
Tetapi sejak kemarin sore, ketika bapak ketua RT 01 yan didukung bapak ketua RT 02 menyampaikan uneg -- unegnya terkait gotong royong membersihkan lingkungan terutama jalan masuk kampung yang terlihat rimbun akibat suburnya rumput ilalang dan tanaman liar lainnya di sepanjang jalan masuk kampung Gedangan.
Pernyataan Pak Suradi, salah satu tokoh masyarakat yang juga sehari -- harinya berposisi sebagai anggota linmas inti Desa Panggungharjo menguatkan gagasan bapak -- bapak ketua RT, dengan mengaris bawahi asalkan sesuai dengan protokol kesehatan.
Akhirnya, pada hari Minggu (15/08/2021) mulai pukul 06.30 WIB, warga melakukan gotong royong alias kerja bakti di sepanjang jalan masuk kampung Gedangan. Semua peralatan yang dimiliki oleh warga, seperti cangkul, sabit, arit, Â pecok, sekop, sapu lidi, tempat sampah, dan lain -- lain telah dipersiapkan dan sesampainya di lokasi semua bekerja bakti.
Gotong royong yang dilakukan Minggu pagi ini, menurut ketua RT 01, Walgito,"gotong royong atau kerja bakti disamping merupakan kegiatan rutin juga dalam rangka memperingati HUT RI Ke -76. Walaupun sudah dua tahun ini, kita tidak diperbolehkan untuk melakukan malam tirakatan 17 Agusutus dan dilarang unutuk melakukan lomba -- lomba dalam rangka memeriahkan 17 Agustus 1945, tetapi kita tetap melakukan kegitan gotong royong bersih -- bersih lingkungan sebagai ciri khas kampung kita".
Disamping gotong royong bersih -- bersih lingkungan kampung, masih ada satu kegiatan lagi yaitu membenahi saluran IPAL Komunal karena ada laporan dari warga bahwa didekat musholla Al Iman, bak kontrolnya sempat membludak dan airnya mengalir kemana -- mana dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Oleh karena itu, khusus bapak -- bapak yang ditunjuk sebagai pengurus IPAL termasuk di dalamnya adalah bapak -- bapak ketua RT dan beberapa tokoh masyarakat masih berlanjut menguras bak kontrol IPAL Komunal di sebelah barat musholla Al Iman.
Memang salah satu pranata sosial yang masih dipelihara hidup, dan berkembang  oleh semua warga kampung Gedangan adalah gotong royong. Di sisi lain, mulai terkikisnya pranata sosial lainnya di masyarakat yang merupakan peninggalan praktik -- praktik baik dari para leluhur kita, nenek moyang kita, setelah adanya pandemi Covid -- 19 dengan aturan protokol kesehatan yang telah di buat oleh Pemerintah Pusat.
Kegiatan kumpul -- kumpul warga seperti, siskamling /ronda malam, rapat pertemuan RT Â setempat, rapat pertemuan paguyuban Gedangan, rapat pertemuan Pokgiat LPMD Padukuhan Ngireng- ireng, pengajian rutin mingguan, dan bahkan jama'ah sholat mulai ditinggalkan pelan --pelan oleh warga karena adanya aturan protokol kesehatan.
Untung saja, masih ada kegiatan gotong royong bersih -- bersih lingkungan kampung, yang bisa digunakan sebagai ajang komunikasi sapa aruh antarwarga kampung  dan juga koordinasi jaga warga walaupun dilakukan hanya sebentar.  Dari kegiatan gotong royong tadi, diperoleh informasi bahwa ada salah satu warga kampung yang terpapar positif Covid.
Sebagai warga yang baik, saya mengapresiasi langkah -- langkah yangg diambil oleh bapak -- bapak ketua RT dengan syarat protokol kesehatan. Tapi sangat disayangkan, setelah saya memperhatikan semua warga kampung Gedangan masih ada saja yang tidak memakai masker dan masih ada beberpa warga yang sedang batuk tetap  mengikuti kegiatan kerja bakti ini.
(Di Sepanjang Jalan Masuk Kampung Gedangan. 15/8/2021 -- JUNAEDI, S.E)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H