Sebelum menerima tawaran dari perusahaan/isntitusi/lembaga di mana anda bekerja terkait rencana rangkap jabatan yang akan diberikan perusahaan kepada anda, sebaiknya dipikir matang -- matang tidak merugikan personal branded di masa yang akan datang.
Rangkap tugas dalam pekerjaan di satu sisi merupakan apresiasi dan penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada anda atas prestasi kinerja anda selama ini dalam memajukan perusahaan. DI sisi lain, merupakan ujian pertarungan antara dedikasi, loyalitas anda dengan kemampuan dan kapabilitas anda dalam memajukan peusahaan anda.
Ada beberapa pertimbangan yang dapat anda jadikan referensi sebelum anda memutuskan menerima tawaran rangkap tugas.
1. Â Fokus Pada Pekerjaan
Walaupun skill yang kita miliki dipandang mampu untuk melaksanakan rangkap tugas, tetapi perlu digaris bawahi bahwa ketika kita diberi dua tugas yang berbeda dalam waktu yang bersamaan demi untuk mencapai target dalam waktu yang sama, maka saya yakin seyakin -- yakinnya, walaupun anda mempunya IQ diatas rata -- rata sebagai manusia ynag normal tidak akan sanggup fokus untuk keduanya. Pasti salah satu ada yang dikorbankan. Sehingga dalam melakukan dua tugas tersebut tidak akan mencapai target maksimal untuk kedua tugas tersebut.
2. Pola Komunikasi yang Baik
Membuat blunder dalam pola komunikasi  yang sudah termakstub dalam SOP, SOTK dan Jobdesk, dikarenakan ada pola komunikasi yang ditabrak atau dilanggar akibata adanya rangkap tugas. Hal ini membuat blunder juga pola komunikasi perusahaaan/instistusi/lembaga tersebut,  apalagi kalau rangkap jabatan itu dalam posisi pokok semua, akan blunder bagi karyawan -- karaywan level di bawahnya.
3. Â Besaran Penawaran Gaji
Terkait besaran salary (gaji). Jika gajinya besar ketika menduduki rangkap tugas maka dapat menimbulkan kecemburuan bagi karayawan yang setingkatnya. Jika gajinya kecil akan berpengaruh pada performa karyawan tersebut, sehingga berakibat kinerjanya kurang baik.
4. Pola Konsultasi yang Efektif
Rangkap tugas ini akan berdampak pada pola konsultasi yang tertumpuk sehingga bisa jadi pola konsultasi yang dibangun akan mengalami  overlapping dan berjalan kurang efektif, karena ada tuntutan monitoring dan evalusi dari kedua tugas tersebut. Ketika pada suatu waktu tertentu target kedua tugas ini menuntut prosgres dalam waktu yang bersamaan, maka pasti ada salah satu yang dikobankan. Rangkap tugas ini juga cenderung menabrak kontrak kerja yang sudah.ditanda tangani  saat itu, antara manajemen dengan karyawan.