Mohon tunggu...
Junaedi SE
Junaedi SE Mohon Tunggu... Wiraswasta - Crew Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID)

Penulis Lepas, suka kelepasan, humoris, baik hati dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Masa Pensiun Bukan Akhir Produktivitas Kerja

7 Agustus 2021   09:07 Diperbarui: 7 Agustus 2021   18:07 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pagi itu, mas Mandasia terlihat lain tidak seperti hari - hari biasanya, wajahnya sedikit murung sesekali menampakkan pandangan kosong nun jauh disana. 

Secara fisik nyata ada  di depan saya, tetapi pikirannya seperti sedang melalang buana entah kemana?

Sampai - sampai tidak menyadarinya kalau  saya yang sedari tadi disampingnya, hingga saya menyapanya sampai tiga   kali," mas, mas, mas".

Baru pada sapaan yang ketiga agak sedikit kaget lalu menjawab dengan singkat," eh, kamu sudah lamakah di sini?" dengan nada suaranya yang agak enggan untuk bicara hari itu.

Kemudian, tanpa dikomando mas Mandasia s bercerita panjang kali lebar kali tinggi, dan saya berusaha menjadi pendengar setia, mendengarkan curhatan mas saya, seputar masa pensiunnya dari anggotaTNI.

Sebagai mantan prajurit TNI yang selalu mengagungkan semboyan Sapta Marganya, seharusnya tetap tegar menjalani masa pensiun.

Sampai istri, dan anak- anaknya bingung harus berbuat, berusaha akan memenuhi kesenangannya agar bisa mengisi hari - harinya dengan tetap beraktivitas.

Alih alih dibelilah beberapa ekor kambing dan beberapa ekor ayam, untuk bisa menemaninya di masa pensiun, hal itu pun tak mampu untuk menbakar semangat jiwa mantan prajurit  TNI ini 

 Sepertinya Mas Mandasia terkena post syndrome pasca pensiun.

Lain mas Mandasia, lain pula dengan yang dialami mas Ronal, sebelum masa pansiun sudah punya planning pekerjaan.

Sebagai mantan anggota TNI, tentu saja menjadi security adalah hal yang mudah dan sekaligus dapat menambah penghasilan, pertama dari gaji pensiunan dan gaji securiy yang sekarang dilakoninya.

Juga seperti yang dilakukan oleh Pak Guru Umar, yang  menjalani masa pensiun dengan menjadi guru les. Kebetulan mata pelajaran yang diampunya ketika masih aktif menjadi guru di SMA Negeri favorit di Sewon adalah matematika.

Pak Umar, membuka jasa les privat Matematika  dari SD, SMP hingga SMA di ruang garasi yang kemudian di sulap menja$i ruang les privat Matematika.

Masa pensiun, ternyata belum tentu bisa diterima dengan lapang dada  oleh seseorang seperti contoh diatas yang dialami mas Mandasia, agar kita siap menerima kenyataan akan masa pensiun perlu diperhatikan hal sebagai berikut :

1. Bersikap gentlement atau legowo bahwa siapa saja pegawai negeri/ swasta sesuai dengan peraturan yang berlaku pasti akan mengalami masa pensiun, dan hal tersebut merupakan sunatullah sebagai rangkaian siklus kerja, dan ketika masa itu tiba, maka kita harus siap untuk melewatinya.

2. Agar kita terlalu kaget dengan ekosistem baru selama masa penisun, isilah dengan pekerjaan serupa atau sejenis, misal mantan anggota TNI cari kerja jadi security, mantan guru membuka les privat seperti sudah saya contohkan diatas.

3. Tetap berkomunikasi dengan teman - teman sejawat, ikutilah beberapa kegiatan yang diadakan oleh komunitas tersebut, karena komuntas sejawat dulu adalah kumpulan orang yang senasib dan sepenanggungan.

4. Gunakan waktu luang, ketika tidak ada pekerjaan ( libur kerja) betul-betul diisi untuk quality time, untuk bercanda dengan istri, anak - anak dan cucu - cucu.

5. Perbanyak untuk ibadah. Manusia hidup itu butuh santapan rohani dan jasmani, agar seimbang. Rohani perlu di dekatkan kepada Dzat Yang Murbeng Dumadi.

6. Jika Anda suka menulis bergabunglah menjadi anggota Kompasianer untuk mengisi masa pensiun Anda. 

Terakhir bahwa masa pensiun bukan akhir segalanya. Bukan akhir kehidupan dan juga bukan akhir produktivitas kerja. Tetapi sebaliknya, pasca pensiun diperlukan ekstra produktivitas. Jalan kehidupan masih panjang, masih banyak harapan kebahagiaan menanti di depan mata. Tinggal bagaimana cara kita untuk meraihnya. Jaga sehat untuk meraih nikmat.

(Sudut Kampung Gedangan, 7/8/2021 - JUNAEDI SE)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun