Hanya di Shelter Tanggon Pasien Covid-19 Bisa Menonton Sinetron Ikatan Cinta

Ijinkan saya mengutip kata -- kata dari Mario Teguh, sebagai berikut : "Tiga modal pertama yang harus disiapkan oleh anak muda untuk masa tuanya : 1. Kesehatan, 2. Kesehatan, dan 3. Kesehatan". Betapa berharganya nikmat sehat yang telah dianugerahkan  Allah SWT kepada hambanya.

Salah satu nikmat sehat adalah kita bisa menghirup oksigen dengan bebas tanpa di batasi oleh kuota dan persediaan oksigen yang dijual oleh para distributor oksigen, yang sempat kewalahan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen atas permintaan dari rumah sakit rujukan Covid -- 19, shelter -- shelter karantina pasien positif Covid -- 19,  atau dari pesenan perorangan yang akan digunakan untuk merawat pasien Covid -- 19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing -- masing.

Terus bagaimana nasib orang -- orang yang terpapar positif Covid -19. Kuncinya, hanya satu yaitu menjaga mental supaya jangan down sehingga tidak berdampak pada penurunan daya tahan (imun) tubuh. Mari sejenak kita belajar tentang Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram.

Menurut Sugiatro (2015), kawruh jiwa bukanlah agama, bukan pula berisi kepercayaan terhadap sesuatu. Kawruh jiwa bukan ilmu tentang baik dan buruk. Dalam ilmu kawruh jiwa, juga tidak ada keharusan untuk menolak atau melakukan sesuatu. Ilmu kawruh jiwa adalah ilmu mengenai jiwa dengan segala wataknya.

Dengan belajar kawruh jiwa, seseorang diharapkan dapat hidup jujur, tulus, percaya diri, tentram, tenang, penuh kasih sayang, mampu hidup berdampingan secara baik dengan sesamanya dan alam lingkungannya, serta penuh rasa damai. Keadaan tersebut akan mengantarkan seseorang kepada kehidupan yang bahagia sejati, tidak tergantung pada waktu, tempat, dan keadaan.

Dari ilmu kawruh jiwa ini, yang terpenting menurut saya, bagaimana menjaga daya tahan (imun) dari pasien, jangan sampai turun. Karena bisa jadi ketika kondisi tubuh tidak fit maka akan bersemayam beberapa penyakit di tubuh pasien positif Covid -- 19. Hal inilah, yang bisa berakibat fatal.

Jadi menjaga jiwa lebih penting dari pada hanya sekedar menjaga tanda -- tanda vital kesehatan, seperti saturasi, denyut nadi, tekanan darah, dan suhu tubuh. Bagaimana menjaga jiwa agar pasien positif Covid -- 19 agar tetep berbuat jujur, tulus, percaya diri, tentram, tenang, penuh kasih sayang, mampu hidup berdampingan secara baik dengan sesamanya dan alam lingkungannya, serta penuh rasa damai.

Keadaan tersebut akan mengantarkan seseorang kepada kehidupan yang bahagia sejati, tidak tergantung pada waktu, tempat, dan keadaan. Hal inilah, yang menjadi alasan mengapa manajemen Shelter Tanggon Kapanewon Sewon seabagai pengelola shelter ini, bukan seperti rumah sakit pada umumnya.

Hanya di Shelter Tanggon Kapanewon Sewon (SMKN 2 Sewon) pasien positif Covid -- 19, banyak dihibur dengan kegiatan -- kegiatan non medis oleh pengelola shelter dan para relawan, seperti hiburan nyanyian dari petugas jaga, ada yang di ajak berjoged dangdut, ada yang main bulu tangkis, setiap hari Minggu pagi di ajak senam bersama.  

Bahkan akhir -- akhir ini, pengelola Shelter Tanggon Kapanewon Sewon menghibur pasien Covid - 19  dengan hiburan nonton bareng sinetron Ikatan Cinta yang disiarkan oleh stasiun RCTI setiap pukul 19.30 WIB, yang disalurkan melalui LCD dan Layar Proyektor dengan konsep seperti  menonton layar tancap di lapangan.

Semua itu dilakukan dalam rangka menjaga imun tubuh pasien positif Covid -- 19 selama berada dalam perawatan di Shelter Tanggon Kapanewon Sewon, yang berlokasi  di SMKN 2 Sewon, Jalan Parangtritis Km 7 Bangi Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Referensi :

Qureta.com. Rohmatul Izad. "Ilmu Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram". Diunduh pada tanggal 30 Juli 2021, jam 19.11.

(Shelter Tanggon, 30 Juli 2021 -- JUNAEDI, S.E.)