"Sholli wasallim daaiiman 'alahmada.Wal ali wal ashabi man qodwahada.Â
Eman-eman temen wong sugih durung sembahyang.Â
Nabi Sulaiman sugih yo gelem sembahyang.Â
Eman-eman temen wong miskin durung sembahyang.Â
Nabi Ayyub miskin yo gelem sembahyang
Inilah pentingnya melakukan metamorfosa imsak (menahan diri) dan keteladanan Nabi Ayyub (dengan penuh kesabara).  Menahan diri adalah rem bagi muslim yang mukmin dan muttaqqin. Konsisten dan kontinyu (istiqamah) dalam merekonstruksi  pola pikir tentang makna imsak, adalah substansi bagi diri kita sebagai pribadi muttaqin dalam realitas  kehidupan beragama, bermasyarakat dan berbangsa. Gotong royong dalam memproteksi diri, keluarga, tetangga, dan masyarakat untuk mentaati tidak saling berinteraksi sosial dalam jumlah sekecil apapun, tidak ditempat manapun, atau tidak dalam forum apapun, agar sebaran varian Covid-19 yang baru tidak menulari diri kita semua. Serta sabar dan pasrah diri kepada Allah SWT (tawakkal 'alallah) akan qadarullah. Di dalam kesulitan ada kemudahan. Wallahu a'lam bish shawab.
JUNAEDI, S.E., Tim Media Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H