Tetapi apa boleh dikata, ihtiyar yang saya lakukan sebagai Lurah Desa Panggungharjo  sebagai penghormatan kepada warga desanya dikalahkan oleh Qadarullah. Takdir berkata lain, Pak Muji menghembuskan nafas terakhirnya pagi ini. Lengkap sudah satu keluarga menghadap Sang Khaliq melalui perantara  Covid - 19. Innalillahi wainna ilaihi rojiun.
Mendung tanpa hujan, ketemu dan kehilangan, semua itu yang dianamakan perjalanan.
"Wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai - Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba - hamba - Ku. Dan masuklah ke dalam surga - Ku." (QS. Al Fajr : 27 - 30).
Mendung tanpa hujan, ketemu dan kehilangan, semua itu yang dianamakan perjalanan. Begitulah potret kecarutmarutan manajemen penanganan Covid - 19. Bagaimana strategi dan kebijakan Pemerintah Pusat akan di dipercaya, dan akan di dengar oleh semua warga negara sementara dalam hal pengadaan tempat penampungan RS Rujukan /Shelter Kabupaten saja masih carut marut. Hal ini bisa jadi akan mendorong bertambahnya  jumlah pengikut paham postmodernisme, dimana dalam ajarannya tidak lagi percaya akan janji - janji  pemerintah.
JUNAEDI, S.E., Tim Media Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H