MAUMEREÂ adalah ibu kota Kabupaten Sikka, salah satu kabupaten yang ada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Kota ini sangat terkenal akan keindahan alamnya dan terutama pantai dan terumbu karangnya yang sangat eksotis. Namun demikian Maumere juga menawarkan beragam kekayaan, termasuk kekayaan kuliner tradisional yang unik hasil kreasi dan adaptasi dengan sumberdaya alamnya.
Beruntung saya hampir 3 tahun pernah tinggal di kota yang juga dijuluki kota seribu gereja ini. Berikut beberapa kuliner tradisional yang unik dan khas yang wajib kita coba saat berkunjung ke Maumere:
1. Kasuami
Kasuami aslinya merupakan makanan lokal suku Buton di Sulawesi, namun suku Buton telah menyebar dan bahkan menjadi penduduk yang mayoritas di salah satu pulau di Kabupaten Sikka, yaitu tepatnya Pulau Pemana. Demikian juga di pesisir Maumere banyak dihuni oleh masyarakat Buton dan Bajo.
Kasuami ini merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari singkong yang dikeringkan dan berwarna gelap, sedangkan kasuami yang terbuat dari singkong basah segar atau basah berwarna putih.
Proses pembuatannya yaitu dengan memarut atau menggiling singkong, mengeringkannya, lalu mengukusnya dalam cetakan khusus berbentuk kerucut atau tumpeng selama kurang lebih 15 menit. Hidangan yang dihasilkan menyerupai tumpeng atau gunungan berbentuk kerucut dan berwarna putih kekuningan atau hitam kecoklatan, tergantung singkong yang dipakai, kering atau basah.
Kasuami sering disajikan sebagai pengganti nasi dan dinikmati dengan berbagai lauk pauk pendamping seperti ikan laut, sayur daun singkong dan daun pepaya, bunga pepaya dan sambal yang pedas.
2. Rumpu Rampe
Rumpu Rampe merupakan masakan tradisional Maumere yang terbuat dari kombinasi berbagai sayuran seperti bunga pepaya, buah pepaya muda, daun pepaya, daun singkong, daun kelor, dan hati atau jantung pisang. Itu makanya disebut dengan "rumpu rampe" dalam Bahasa Flores yang artinya beragam atau bervariasi.
Hidangan ini biasanya dibuat dengan cara merebus daun dan bunga pepaya untuk menghilangkan rasa pahitnya, lalu diaduk. goreng atau ditumis dengan bumbu-bumbu hingga matang.
Rumpu rampe terkenal dengan rasanya yang gurih dan sedikit pahit. Sering disajikan bersama lauk ikan bakar ataupun daging asap dan dipadukan dengan sambal yang pedas.
3. Jagung Bose
Jagung Bose adalah masakan tradisional yang terbuat dari jagung, kacang merah dan kacang tanah. Penganan ini populer di kalangan masyarakat Maumere dan dinikmati untuk sarapan atau atau makanan selingan. Jagung bose yang tentu bahan utamanya jagung, juga mengandung campuran kacang merah dan kacang tanah. Rasa gurih pada makanan berbentuk bubur ini karena adanya penambahan santan.
Jagung bose dapat dimakan langsung tanpa makanan lain atau biasanya dipadukan dengan masakan lain seperti rumpu rampe dan ikan bakar sebagai pengganti nasi beras karena makanan ini sangat mengenyangkan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi.
Itulah 3 masakan khas di Maumere yang layak kita coba sekaligus untuk merasakan budaya dan cita rasa daerah tersebut. Bisa dikatakan bahwa 3 masakan khas itu merupakan kreasi masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan yang disesuaikan dengan kondisi sumberdaya alam, dimana Kabupaten Sikka yang mempunyai cuaca panas dan sedikit curah hujan, tidak terlalu banyak menghasilkan padi. Sementara tanaman singkong dan jagung sebagai sumber karbohidrat tumbuh subur dan berlimpah produksinya.Â
Demikian juga dengan tanaman sayuran sumber vitamin dan mineral seperti daun singkong, pepaya maupun kelor banyak tumbuh di wilayah ini. Pepaya disamping untuk kosumsi manusia juga untuk campuran pakan ternak. Ikan sebagai sumber protein hewani dan hasil laut lainnya juga sangat berlimpah di Maumere. Jadi itulah sebenarnya kreasi untuk memanfaatkan sumberdaya alamnya sekaligus usaha untuk menciptakan ketahanan pangannya. Mau mencoba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H