Mohon tunggu...
Junaedi
Junaedi Mohon Tunggu... Lainnya - Pencangkul dan Penikmat Kopi

Lahir dan tumbuh di Wonosalam, kawasan pertanian-perkebunan dataran tinggi di Jombang bagian selatan. Seorang pencangkul dan penikmat kopi. Dapat ditemui di www.pencangkul.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sensasi Rasa Kopi Ekselsa Bacem Madu yang Eksotis dan Dramatis

7 Agustus 2023   11:51 Diperbarui: 8 Agustus 2023   05:09 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEBAGAI salah satu sentra penghasil kopi ekselsa di Jawa Timur, banyak cara dilakukan petani kopi ekselsa di Wonosalam Jombang Jawa Timur untuk meningkatkan nilai tambah maupun ragam produk kopinya. Salah satu upaya yang dilakukan petani adalah dengan membuat inovasi baru dengan menciptakan kopi ekselsa bacem madu.

Kopi ekselsa bacem madu? Apa pula ini? Ya, kopi ekselsa bacem madu adalah kopi ekselsa yang diproses bacem, semacam fermentasi, menggunakan madu lebah.

Sebenarnya proses penanganan kopi ada banyak cara. Yang umum selama ini misalnya proses kering (natural dan honey), proses basah (full wash), proses hybrid (semi wash), proses eksperimental (anaerob dan lactic), dan masih banyak lagi proses maupun proses-proses turunannya.

Kembali ke kopi ekselsa bacem madu. Kopi ekselsa bacem madu adalah kopi yang bijinya sebelum disanggrai atau roasting, dibacem atau direndam dahulu dengan madu. Sebenarnya menggunakan jenis kopi apapun juga bisa, sesuai selera saja. Namun, karena di kawasan Wonosalam banyak menghasilkan kopi ekselsa, maka banyak yang menggunakannya untuk bahan kopi bacem ini.

Biji-biji kopi yang sejatinya telah melalui berbagai proses penanganan sebelumnya dan siap roasting, direndam dalam air madu selama berbulan-bulan bahkan bisa sampai 1 tahun prosesnya. Tujuannya adalah untuk bisa menghasilkan sensasi rasa dan aroma kopi yang baru, yang unik dan eksotis serta lebih dramatis. Perendaman bisa menggunakan bak, timba, gentong atau drum tertutup sesuai keperluan dan kapasitas produksi.  

Perbandingannya, setiap 10 kilogram kopi ekselsa direndam dalam air sebanyak 10 liter yang telah diberi madu murni dengan takaran 1 gelas atau sekitar 200 mili liter. Setelah sekitar 6 bulan atau bahkan bisa lebih, kopi yang telah direndam bisa diangkat dan kemudian dikeringkan sampai kadar air berkisar 10 persen sampai 12 persen sehingga bisa dikemas atau diproses lebih lanjut (roasting).

Prosesnya memang membutuhkan waktu yang lama, namun jangan salah kopi ekselsa baceman madu ini harganya bisa berkali lipat dari kopi biasa. Demikian juga rasa dan aroma yang dihasilkan, unik, eksotis dan dramatis serta bisa memberikan pengalaman baru kita dalam menikmati kopi. Ya, dari kopi bacem madu ini kita juga belajar tentang waktu. Bahwa perjuangan tidak selalu cepat, begitu pula ketika menikmati hasil. Tertarik?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun