Rasa dan Aroma yang Unik dan Eksotis
Meskipun kopi ekselsa sebelumnya dianggap sebagai sub-varietas kopi liberika, namun sejak 2006 kopi ekselsa ditetapkan sebagai spesies kopi tersendiri dengan rasa dan aroma yang unik dan eksotis. Beberapa catatan rasa dan aroma yang sering muncul dari kopi ekselsa diantara fruity, tasty, floraly, chocolaty, dan tekstur rasa yang lebih creamy dengan sedikit asam dan pahit yang melekat kuat pada indera pengecap pasca di-sruput (after taste).
Sementara itu bagi masyarakat Wonosalam, meskipun saat ini beragam jenis kopi yang dibudidayakan, namun kopi ekselsa sudah menjadi "trademark", menjadi ciri khas dan varietas khas Wonosalam. Banyak masyarakat Wonosalam yang mengatakan bahwa "belum minum kopi kalau tidak minum kopi ekselsa".
Jaman dahulu, ketika kopi ekselsa belum banyak dikenal dan bernilai komersial seperti sekarang, masyarakat Wonosalam membudidayakan dan memproses kopi dengan ilmu turunan, dari generasi ke generasi. Mereka seringkali menyimpan kopi biji untuk dikonsumsi sendiri, karena tidak ada permintaan secara regular di pasar, juga tak ada harga yang terstandar.Â
Kopi ekselsa memang lebih "berasa" jika yang diseduh merupakan biji-biji kopi yang dipanen beberapa tahun sebelumnya. Bahkan untuk menjaga keunikan rasa kopi, banyak orang yang masih secara tradisional mengolah dan termasuk merostingnya, meskipun anak-anak muda sudah banyak yang menggunakan peralatan terkini yang relatif mahal dalam pengolahan kopi sampai siap seduh.Â
Semakin Dikenal dan Komersial
Saat ini, kopi ekselsa Wonosalam semakin dikenal masyarakat, tidak hanya di Jombang tetapi juga merambah ke daerah-daerah lain. Bahkan tahun lalu sempat dilakukan ekspor perdana kopi ekselsa Wonosalam sebanyak 12 ton yang secara simbolis dilepas oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.Â
Tidak banyak memang, tetapi untuk ukuran jenis kopi ekselsa bukan perkara mudah mengumpulkan dan menyeleksi grade ekspor sebanyak 12 ton. Apalagi ini baru rintisan yang ternyata prosesnya dari hulu sampai hilir dilakukan oleh petani-petani muda Wonosalam.
Beberapa tahun lalu, teman kecil saya yang menjadi pelaku (petani, prosesor sekaligus pengusaha) kopi, membuat event bertajuk seputar kopi dan aktivitas petani kopi di Wonosalam yang ingin mengglobalkan kopinya dengan segala pernak-perniknya, sempat diliput menjadi bagian headline pada Harian Kompas (3). Ia semakin intens merawat kebun kopinya di Wonosalam juga semakin gencar mempromosikan kopi ekselsa Wonosalam di jantung kota Surabaya sebagai tempat tinggalnya sekarang.  Â