Mohon tunggu...
Jumriani Jumriani
Jumriani Jumriani Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Dosen Luar biasa/Wakil Kepala sekolah/Guru penggerak / Dosen LB di INTENS

Saya adalah guru yang senang berbagi hal hal yang positif, senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jurnal Refleksi Modul 1 Calon Guru Penggerak

1 Maret 2024   18:06 Diperbarui: 1 Maret 2024   18:09 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN GURU PENGGERAK.

ASSALAMUALAIKUM WR WB. PERKENALKAN NAMA SAYA JUMRIANI, SAYA ADALAH CALON PENGGERAK
ANGKATAN 7 SMKN 4 KOLAKA UTARA
Alhamdulilah bersyukur karena diberi kesempatan untuk ikut diklat calon penggerak, diklat ini
sangat bermamfaat bagi saya sebagai seorang guru untuk meningkatkan kompetensi sehingga dapat
melaksanakan tugas dengan baik dan menghasilkan murid yang mempunyai kompetensi, sikap/karakter
yang baik, unggul dalam kompetensi pengetahuan maupun keterampilannya.
1. Perasaan saya melakukan perubahan di kelas
Perasaan saya selama melakukan perubahan di kelas yaitu merasa sangat
senang dan lebih bersemangat untuk membiasakan perubahan tersebut dilakukan
secara terus menerus. Adapun perubahan yang telah saya lakukan antara lain
adalah
a. melakukan asesmen diagnostik karena selama jadi guru hal ini yang belum
pernah saya laksanaka.denganmelakukan ini maka akan terwujud
pembelajaran berpusat pada siswa. Dengan asesmen ini saya akhir tau apa
yang sebenarnya murid inginkan sehingga saya dapat membuat suasana
belajar yang menyeangkan.
b. membuat kesepakatan kelas, dengan adanya kesepakatan kelas ini
membangun karakter murid terutama kedisiplinan, taat pada aturan.

2. Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan
Guna mewujudkan merdeka belajar maka asesmen diagnostik menjadi acuan
untuk saya merancang pembelajaran, sehingga pembelajaran berpusat terhadap
siswa, menghambah kepada siswa sebagaimana pemikiran Ki Dewantara dapat
terlaksana. Tentunya ini perlu kerja keras di mana dalam satu kelas/rombel
terdapat karakter yang berbeda beda dan murid yang berbeda maka berbeda pula
cara memberi pengajaran dan pendidikannya.dalam membuat kesepakatan kelas
saya berusaha untuk terus mengingatkan satiap pertemuan agar pelanggaran bisa
diminimalisir.
3. Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik
Pembelajaran saya dapatkan setelah melaksanakan asesmen diagonostik adalah
dapat memahami asesmen diagnostik antara lain a). asesmen diagnostic itu
terbagi 2 yaitu non kognitif dan kognitif, b) tujuan asesmen diagnostic c). Tahapan
pelaksanaan asesmen diagnostic. Pengalaman dalam bentuk praktik saya adalah

dapat mengetahui karekter siswa, bagaimana gaya belajarnya sehingga dapat
merancang proses belajar mengajar yang berpihak pada siswa.
4. “ Foto Bercerita “ dari seluruh rangkaian pelaksanaan.
a. Persiapan ( jadwal pelaksanaan asesmen, identifikasi materi asesmen, susun
pertanyaan)
Jadwal Pelaksanaan : 07 November 2022
Pembuatan Instrumen Asesmen

b. Pelaksanaan ( deiberikan asesmen untuk siswa)

Print Instrumen Asesmen

Siswa selesai mengerjakan Proses siswa mengerjakan
Intrumen

Pelaksanaan Asesmen Doagnostik/dokpri
Pelaksanaan Asesmen Doagnostik/dokpri

c. Diagnosis ( melakukan pengelohan hasil asesmen dan melakukan penilaian)
Proses pengolahan Nilai Asesmen

Proses Pengelohan Hasil Asesmen Diagnostik/dokpri
Proses Pengelohan Hasil Asesmen Diagnostik/dokpri

d. Implentasi dari hasil asesmen diagnostic.
Membuat modul ajar dengan memperhatikan gaya belajar siswa
5. Testimoni guru dan murid dalam kegaiatan asesmen diagnostic ini.
Guru : mengatakan : diawal pembelajaran harusnya diadakan asesmen diagnostic
agar guru dapat mengindentifikasi kebutuhan siswa.
Siswa : klu biasa semua guru melakukan hal yang sama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun