Mohon tunggu...
Puisi

Puisi | Maafkanlah Anginku

18 Desember 2016   21:57 Diperbarui: 18 Desember 2016   22:02 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika anginku tak sengaja mengikat karet merah di kalbumu sampai-sampai perih dan membiru,,

Ku mohon maafkanlah..

Aku hanya ragu dengan langkahku, sekian lama dada ini tersesak hingga ku rasa rindu hembus angin sejukmu..

Siulan tinta yg kau kirim kepadaku memaksa hati
tuk melihat angin yg kau bawa

Walau tak pernah ku sapa
angin itu di depan mata,
Sekali lagi ia berhasil memulihkan
hati yg terluka..

Celakalah sudah
aku tak boleh terus
bermain-main dengannya
aku takut angin kecil nan indah menjadi keruh semakin parah..

Biarlah kini
ku bawa anginku ke angkasa
agar angin kecil itu tidak ternoda
dan tetap terjaga..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun