Mohon tunggu...
Yumardin Kedang
Yumardin Kedang Mohon Tunggu... Lainnya - Sahabat Juma

Aku hanyalah Seorang yang Gemar Jalan- jalan Tanpa Merusak/ Mengotori Jalan yang Pernah Dilalui 'YmK'

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Politik Uang dalam Pemilu Kada Serentak 2024

30 Oktober 2024   19:03 Diperbarui: 30 Oktober 2024   19:08 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini menjadi tempat yang tinggi, panggung, pentas, atau mimbar bersama Masyarakat Sipil untuk memberikan pendidikan Politik bahwa penggunaan Politik Uang merupakan tindakan konyol yang berdampak merugikan Daerah dan Masyarakat Pemilih itu sendiri. Selain itu, upaya meningkatkan kesadaran sebagai bagian dari langkah pencegahan praktik Politik Uang harus diselesaikan dengan langkah pengobatan atau penyembuhan melalui penegakan Hukum pidana Pemilu. Pengawas Pemilu, Bawaslu maupun penegak Hukum lainnya harus secara tegas menangani Penindakan Pelanggaran Pemilu dengan Motif Politik Uang ini.

Disamping itu, kelompok Masyarakat Sipil harus ikut bergerak memberikan pendidikan pada Masyarakat luas tentang pentingnya memilih Pemimpin yang jujur dan bersih, memiliki ide, gagasan Pembangunan dan Pemerintahan serta Komit untuk tidak melakukan praktik Koruptif. Mendorong Stakeholder Desa mendeklarasikan dan membentuk Desa, Kelurahan Anti Politik Uang serta Deklarasi Masyarakat Anti Politik Uang atau Kampanye Jangan pilih Calon yang membeli suara perlu dilakukan untuk membangkitkan semangat melawan Praktik Politik Uang. Pendekatan ke Komunitas bisa dilakukan dengan membentuk Kampung Anti Politik Uang.

Pembentukan Kampung Politik Uang bisa dilakukan melalui pendekatan pendampingan Masyarakat yang berkelanjutan melalui pemberian Informasi, tukar ide dan gagasan serta membangun kesadaran kritis Warga tentang manfaat dan pentingnya Pilkada buat Masyarakat dan Daerah sehingga dapat memilih pemimpin yang baik, jujur dan berkualitas.

Mimpi dan cita- cita  kesejahteraan Masyarakat, pelayanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah dalam kurun waktu 5 Tahun atas Kepemimpinan Kapala Daerah yang lahir dari Pemilu harus tertanam dalam alam pikiran kesadaran Masyarakat.

Selain itu, harus ada upaya Masyarakat untuk memaksa mempertanyakan calon Kepala Daerah agar banyak berinteraksi (bertemu, bercerita/ diskusi )  dengan Warga sehingga semua ide, gagasan Pemerintahan, pembangunan secara gamblang, terbuka. Membangun sikap, perilaku politik secara beradab oleh Masyarakat saat ini, merupakan agenda penting di tengah kecenderungan berfikir praktis, sempit dan instant yang makin meluas.

Kota, Baubau, Provinsi Sultra, 30 Oktober 2024.

Riwayat Penulis* Saat ini penulis adalah Ketua Pimpinan Cabang GP. Ansor Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sebelumnya penulis pernah diamanahkan sebagai Ketua OKK DPD KNPI Kota Baubau dan Presiden Mahasiswa di Salah satu Kampus swasta serta sekjen Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia di Kota Baubau sampai menamatkan Pendidikan S1 di Tahun 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun