Mohon tunggu...
Jumatan Org
Jumatan Org Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Deteksi Kebohongan Menurut Al-Qur'an

15 Mei 2017   16:13 Diperbarui: 15 Mei 2017   16:27 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbohong atau berdusta dalam ucapan dan sumpah termasuk jenis dosa yang sangat berat. Namun, apabila kita melihat kondisi masyarakat hari ini, berbohong sudah menjadi perilaku yang sulit dihindari. Padahal pada hakikatnya bersikap jujur merupakan kunci sukses dalam menggapai ketenangan  hidup. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Jujur mendatangkan ketenangan sementara dusta mendatangkan keragu-raguan (kegelisahan).” Bagaimana bisa tenang, orang yang berdusta akan selalu dibayang-bayangi rasa takut dan khawatir kalau kebohongannya diketahui orang.

Apakah kebohongan dapat terdeteksi?

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Virginia Tech Carilion Research Institute menemukan bahwa kebenaran dan kebohongan yang diucapkan seseorang ditentukan oleh bagian Cortex prefrontal. Cortex prefrontal merupakan bagian dari Lobus frontal(ubun-ubun) yang terletak tepat dibelakang dahi.

2-591971191cafbd602180056f.jpg
2-591971191cafbd602180056f.jpg
Sumber : www.kaheel7.com

Proses deteksi kebohongan dilakukan dengan menggunakan metode FMRI (functional Magnetic Resonance Imaging). Metode ini memungkinkan monitoring neural selama beraktifitas, seperti aktivitas  Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama seseorang berdusta wilayah cortex prefrontal menjadi aktif secara dramatis dan menghabiskan banyak energi. Sedangkan Ketika seseorang bersikap jujur tidak membutuhkan energi yang mengingatkan otaknya. Penelitian dengan menggunakan FMRI juga menunjukkan bahwa manusia tidak pernah dapat dikendalikan otaknya, ketika ia ingin berbohong maka kegiatan akan terjadi di otak dan tidak bisa menghentikan kegiatan tersebut.

Hal yang menarik dan menakjubkan adalah bahwa Al-Quran telah berbicara tentang fungsi ubun-ubun dalam kurun waktu yang lama! Allah berfirman tentang Abu Jahal:

كَلا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ

"Ketahuilah, sungguh jika Dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka". (Al-Alaq:15-16),

Karena itu, digambarkan ubun-ubun sebagai pusat berbohong dan kesalahan dan inilah yang dilihat oleh para ilmuwan hari ini dengan metode pemindaian resonansi  suara magnetis. Maha suci Allah yang telah menyebutkan secara tertulis ayat-ayat ini yang menjadi bukti mukjizat Al-Qur'an di masa kini! 

(Relawan jumatan.org: Shoffan Reyhan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun