Berbohong atau berdusta dalam ucapan dan sumpah termasuk jenis dosa yang sangat berat. Namun, apabila kita melihat kondisi masyarakat hari ini, berbohong sudah menjadi perilaku yang sulit dihindari. Padahal pada hakikatnya bersikap jujur merupakan kunci sukses dalam menggapai ketenangan hidup. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Jujur mendatangkan ketenangan sementara dusta mendatangkan keragu-raguan (kegelisahan).” Bagaimana bisa tenang, orang yang berdusta akan selalu dibayang-bayangi rasa takut dan khawatir kalau kebohongannya diketahui orang.
Apakah kebohongan dapat terdeteksi?
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Virginia Tech Carilion Research Institute menemukan bahwa kebenaran dan kebohongan yang diucapkan seseorang ditentukan oleh bagian Cortex prefrontal. Cortex prefrontal merupakan bagian dari Lobus frontal(ubun-ubun) yang terletak tepat dibelakang dahi.
Proses deteksi kebohongan dilakukan dengan menggunakan metode FMRI (functional Magnetic Resonance Imaging). Metode ini memungkinkan monitoring neural selama beraktifitas, seperti aktivitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama seseorang berdusta wilayah cortex prefrontal menjadi aktif secara dramatis dan menghabiskan banyak energi. Sedangkan Ketika seseorang bersikap jujur tidak membutuhkan energi yang mengingatkan otaknya. Penelitian dengan menggunakan FMRI juga menunjukkan bahwa manusia tidak pernah dapat dikendalikan otaknya, ketika ia ingin berbohong maka kegiatan akan terjadi di otak dan tidak bisa menghentikan kegiatan tersebut.
Hal yang menarik dan menakjubkan adalah bahwa Al-Quran telah berbicara tentang fungsi ubun-ubun dalam kurun waktu yang lama! Allah berfirman tentang Abu Jahal:
كَلا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
"Ketahuilah, sungguh jika Dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka". (Al-Alaq:15-16),
Karena itu, digambarkan ubun-ubun sebagai pusat berbohong dan kesalahan dan inilah yang dilihat oleh para ilmuwan hari ini dengan metode pemindaian resonansi suara magnetis. Maha suci Allah yang telah menyebutkan secara tertulis ayat-ayat ini yang menjadi bukti mukjizat Al-Qur'an di masa kini!
(Relawan jumatan.org: Shoffan Reyhan)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI