Mohon tunggu...
Jumat Tuniah
Jumat Tuniah Mohon Tunggu... Guru - Simple Person

Tebar Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teramat Rindu

11 April 2022   11:13 Diperbarui: 11 April 2022   11:30 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teramat Rindu

Kasih sayangmu murni laksana embun

Berikan kesejukan bagi jiwa yang gundah

Cintamu laksana nabastala tak berkesudahan

Menciptakan rindu yang teramat di kala jauh

Engkau yang kurindu... 

Hadir hanya sesaat di semesta laksana pelangiMemudar dan hilang meninggalkan kenangan indah

Sendiri aku memandang cakrawala 

Berharap ini hanya mimpi

Mencoba ku berteriak memanggilmu di kekosonganku yang terdalam

Hening...

Kau sudah tak lagi dengar perihku

Berlariku sekuatnya tapi tak kutemukan ragamu

Hanya bayangmu berkelana di pikiranku

Bertanyaku pada malam tapi diam dan membisu

Hanya desir angin yang menjawab tak menentu

Engkau pergi tinggalkan buana

Begitu cepat tak kukira 

Kenangan tentangmu tetap terjaga

Terpatri abadi di dalam jiwa

Do'aku padaMu wahai sang pencipta

Tempatkan ia dinirwanaMu yang paling indah

Biarkanku melepasnya dengan ikhlas

Meski aku teramat rindu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun