Mohon tunggu...
jumaro alhamami
jumaro alhamami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang waktu

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Orang Sukses Selalu Mencari Jalan, Orang Gagal Selalu Mencari Alasan

3 Juni 2019   20:45 Diperbarui: 4 Juni 2019   04:16 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Para ahli motivator mengatakan bahawa orng sukses selalu mencari jalan, sedangkan orang gagal selalu mencari alasan
benarkah orang sukses selalu mencari jalan ?

Sebagai jawabannya , saya gambarkan anak sd, ketika guru memberikan soal latihan, anak si a mengatakan " saya tidak bisa pak" padahal baru dijelaskan, sedangkan anak si b, mengatakan "saya bisa pak" , dari sini dapat disimpulkan . bahwa si a pola pikirnya menyerah, sebelum mencoba , sedangkan si b pola pikirnya saya harus bisa, karena telah dijelaskan oleh guru.

Seorang guru, untuk membangun pola pikir si a , harus mengatakan " kamu pasti bisa " sekarang cobalah, tadi kan sama -sama telah menyimak penjelasan guru. untuk membangun kepercayaan diri siswa, pendidik kadang bertindak sebagai motivator, karena memang tugasnya.

Dalam menghadapi si b, guru hanya melihat cara kerjanya, dalam mencari jalan penyelesaian masalah, tanpa dimotivasi ia telah percaya atas kemampuannya.

Dari kedua contoh diatas , merupakan gambaran dalam kehidupan dunia orang dewasa, sebagian orang beranggapan, saya hanya dapat melakukan pekerjaan " ini " yang "itu " saya tidak bisa.

Saya hanya dapat bertani, berdagang saya tidak bisa, namun ada orang yang pola pikirnya, saya harus bisa bertani, disaat menanti panen datang , saya harus bisa berdagang , menurut anda , dari kedua contoh pola pikir tersebut, manakah yang akan lebih maju/berarti kehidupannya?

Tentu jawabannya akan sama dengan saya, siswa a akan berbeda dengan siswa b, sedangkan si petani, akan berbeda dengan si petani sambil berdagang.

Orang gagal memang selalu mencari alasan, siswa mengatakan, " maaf pak tadi saya tidak menyimak "
si petani mengatakan " saya tidak bisa dagang karena saya tidak bisa ngitung ".

Lalu benarkah orang sukses dibangun oleh pola pikirnya sendiri atau ada orang yang mempengaruhi pola pikirnya?

Mungkin jawabannya, pola pikir seseorang terbentuk dari pengetahuannya,semakin seseorang memperoleh banyak pengetahuan, semakin ia dapat merubah pola pikirnya, dan berarti banyak yang mempengaruhi dirinya dari hasil pengetahuan, pembiasaan dan sikapnya akan dapat merubah pola pikir dan tindakannya.

di februari 23, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun