Mohon tunggu...
Jumarni
Jumarni Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya Manusia Dhaif

Selesaikan Urusan Allah, Allah akan selesaikan segala urusanmu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Liberalisme di Barat Menurut Isaiah Berlin (Dua Konsep Kebebasan)

18 Januari 2021   21:31 Diperbarui: 20 Januari 2021   14:23 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kebebasan menurut isaiah berlin terbagi menjadi dua, kebebasan negatif dan kebebasan positif. Kebebasan negatif adalah kebebasan dari campur tangan. seseorang bebas secara negatif sejauh orang lain tidak membatasi apa yang dapat Anda lakukan. Jika orang lain mencegah seseorang melakukan sesuatu, baik secara langsung dengan apa yang mereka lakukan, atau secara tidak langsung dengan mendukung pengaturan sosial dan ekonomi yang merugikan orang tersebut, maka sejauh itu mereka membatasi kebebasan negatif.  Menjadi bebas secara positif berarti menjadi tuan bagi diri sendiri, bertindak secara rasional, dan memilih secara bertanggung jawab sesuai dengan minat seseorang. Ini mungkin tampaknya hanya rekan dari kebebasan negatif; seseorang mengendalikan dirinya sampai-sampai tidak ada orang lain yang mengendalikannya pula.

Referensi

[1] Seorang filsuf idealis Jerman yang lahir di Stuttgart, Wrttemberg, kini di Jerman barat daya. Pengaruhnya sangat luas terhadap para penulis dari berbagai posisi, termasuk para pengagumnya (F. H. Bradley, Sartre, Hans Kng, Bruno Bauer, Max Stirner, Karl Marx), dan mereka yang menentangnya (Kierkegaard, Schopenhauer, Nietzsche, Heidegger, Schelling). Dapat dikatakan bahwa dialah yang pertama kali memperkenalkan dalam filsafat, gagasan bahwa Sejarah dan hal yang konkret adalah penting untuk bisa keluar dari lingkaran philosophia perennis, yakni, masalah-masalah abadi dalam filsafat. Ia juga menekankan pentingnya Yang Lain dalam proses pencapaian kesadaran diri (lihat dialektika tuan-hamba).

[2] Helvetius De' I'esprit, wacana pertama bab 4.

[3] Isaiah Berlin, liberty: four essays on liberty.Oxford Univerisity press.

[4] Isaiah Berlin, liberty: four essays on liberty- empat essay kebebasan. Freedom Institute, hlm 244.

[5] Ibid, hlm 245-246.

[6] Isaiah Berlin, liberty: four essays on liberty- empat essay kebebasan. Freedom Institute, hlm 247.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun