Sepuluh ramadahan berlalu. Tak sedikit dari kita merasa tertinggal jauh.Â
Selama itu pula tak berhentinya ada forum, kajian, ngaji online yang diadakan live. Baik lewat aplikasi meeting atau dengan aplikasi message (media sosial).Â
Setelah shalat ashar, telah marak flyer brodcash dari berbagai komunitas, organisasi untuk kongkow atau ngaji bareng.
Diawali dengan pembukaan dan tilawah meresapi kata demi kata Al-Qur'an.
Mungkin dengan menyimak isi dari suatu kajian akan menjadikan magrib tak berjarak dengan Ashar. Apalagi dibarengi dengan menghabiskan target khataman tilawah Qur'an yang telah ditargetkan.
Setelah pembukaan tidak sedikit dari kehadiran peserta baik dari organisasi atau komunitas penyelenggara, peserta diluar daerah, bahkan dari berbagai penjuru negara dengan waktu yang berbeda. Dahsyat memang power dari media sosial dan memaksimalkan silaturahmi dan menuntut ilmu. Tak ada jarak dengan waktu berbuka, dan tak ada lagi jarak antar wilayah dalam satu layar dengan perangkat yang berbeda.
Patut disyukuri memang efek dari teknologi ini menghantarkan kita pada keramaian dalam kesendirian. Tidak  ada lagi keadaan untuk mengeluh ketidaksiapan waktu dan jarak tetapi bagaimana kita ingin memberikan space waktu dari sekian banyak waktu luang kita.
Apapun bentuk dari ngabuburit itu sendiri, jikalau bisa mengisi waktu luang dengan hal yang lebih bermanfaat kenapa kita memilih untuk membuang waktu. Yang padahal waktu itu sangat berarti bagi tiap insan yang memperhati detak waktu yang kian terus berdetik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI