Meetup With Mba Al
Tulisan ini adalah salah satu akselerasi dari apa yang telah saya jalani saat ini, dan lingkungan yang saya jalani yang membuat saya membahas ini. Agak cepat memang, tetapi prinsip saya ya memantaskan diri sebelum terjun itu adalah hal yang utama.
Kondisi saat anak terakhir dan berasal dari perbatasan membuat saya ingin sekali menjadi orang yang lebih. Baik secara fikrah Islami maupun fikrah duniawi. Saya memilih untuk menjadi orang yang lebih dalam keterbatasan. Maka itu saya memilih untuk berteman dengan orang-orang yang berilmu lebih dan dituakan. Maka akselerasi itu saya dapatkan sehingga sekufu dengan mereka. Walaupun ilmuku jauh dari mereka.
Allah berfirman;
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur)." (QS. At Taubah: 119).
Para ulama pun memiliki nasehat agar kita selalu dekat dengan orang sholih.
Al Fudhail bin 'Iyadh berkata,
"Pandangan seorang mukmin kepada mukmin yang lain akan mengilapkan hati."
Maksud beliau adalah dengan hanya memandang orang sholih, hati seseorang bisa kembali tegar. Oleh karenanya, jika orang-orang sholih dahulu kurang semangat dan tidak tegar dalam ibadah, mereka pun mendatangi orang-orang sholih lainnya.
Saya mengenal mereka bagaimana untuk mencintai Basecamp kita (KAMMI), bagaimana menghidupkannya dengan solusi dan inovasi. Apa yang hilang dari rumah kita. Kita bahas baek-baek baik di chatting personal, atau bahkan meetup jika Allah izinkan. Bener kata perumpamaan ketika kita bergaul dengan penjual minyak wangi maka ikut wangi.
Pikiranku tak terbatas oleh Coding dan Lulus cepat saja.