Tiba-tiba bulir  maaf berjatuhan
Menyelinap dalam lipatan gawai tak pernah diam
Bagai butir hujan turun dari awan
Hapus debu bersihkan kotoran
Benarkah?
Butiran maafmu berasal dari evaporasi hati yang dalam?
Transpirasi rasa yang menyesal?
Embunan jiwa yang tunggal?
Hingga kesombonganmu tanggal
Semoga begitu
Aku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!