Mohon tunggu...
Jumari Irawanto
Jumari Irawanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar meguru menemukan guru

Jumari Irawanto Mojokerto Guru yang belajar menjadi guru Belajar hidup Buku pertama "Kucari Alasan Menulis" email: jumarinew@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menanam Benih Harapan di Padang Ramadan

27 April 2020   17:31 Diperbarui: 27 April 2020   17:30 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika bulan Ramadan tiba ada bermacam pertanyaan yang tersimpan dalam pikiranku. "Apakah ramadan kali ini  bisa dilaksanakan seperti tahun lalu?  Apakah boleh melaksanakan ibadah berjamaah di masjid atau musala? atau Bagaimana?"

Apalagi bulan Ramadan kali ini diliputi wabah Covid 19 yang semakin menjadi-jadi ke penjuru negeri. Akankah ramadan tahun ini tak seperti dulu lagi.

Padahal bulan Ramadan adalah bulan penuh rahmat, bulan penuh pengampunan, bulan penuh kemuliaan, serta dinamakan bulan seribu bulan. Dimana kebaikan yang kita lakukan di bulan Ramadahan ini akan dilipat gandakan dan langsung kepada Tuhan.

Bersyukur lima hari yang lalu aku mendapat informasi tentang pelaksanaan ibadah di bulan Ramadan di desaku, bahwa pelaksanaan ibadah di masjid dan musala diperbolehkan dengan mengikuti prosedur pencegahan dan penanganan penyebaran Covid 19. Sungguh kabar ini membuat hati lega.

Meski aktivitas sehari-hari dibatasi dengan berbagai aturan namun aku tetap berterima kasih kepada siapapun yang peduli dan mau mengerti. Demi menjaga kesehatan dan keselamatan bersama tak ada masalah. Yang penting berupaya sekuat tenaga dan pasrah akan hasilnya

Dalam mengisi bulan Ramadan kali ini aku berusaha mengisi hari-hari dengan sesuatu yang bermakna bagi pribadi dan lingkungan sekitar sebagai benih-benih harapan yang kutanam di padang ramadan.

Di mulai dengan mensyukuri nikmat atas berjumpanya bulan Ramadan tahun ini, saku berharap kepada Tuhan agar dapat mengolah padang ramadan menjadi persawahan harapan untuk segala permasalahan. Sehingga akhirnya dapat memaanen kebahagiaan.

Kemudian meneguhkan niat untuk melakukan kebaikan sekecil apapun sebagai jalan menuju harapan yang dapat memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar serta meraih kasih sayang Tuhan Pencipta Alam.

Selanjutnya mengolah dan menanami padang ramadan dengan benih-benih kebaikan dengan rasa ikhlas. Baik yang berupa kegiatan ritual ibadah maupun kegiatan lainnya yang bermanfaat di dunia dan akhirat.

Adapun benih-benih harapan yang kutanam sangatlah mudah dilakukan. Tak hanya bersifat keagamaan tapi apa saja yang bisa aku kerjakan. Mengajak anak menanam dan menyiram tanaman, memberi makan hewan piaraan, membersihkan tangan, mendampingi anak bermain dan belajar, bersama ke masjid, mengajarkan berkata jujur, kasih sayang kepada sesama, menunjukkan keindahan dan kebesaran ciptaan Tuhan. Membiasakan salam dan berdoa, mengajarkan maaf, mengucap tolong dan berterimakasih. Mudah  dan sederhana bukan?

Namun menanam benih-benih harapan membutuhkan kekuatan dan kesabaran. Agar yang kita lakukan terlepas dari segala tarikan dan godaan yang membuat amalan kita ternoda serta jauh dari kehendak Tuhan. Sehingga benih yang tertanam menghasilkan panen yang diharapkan.

Dan harapan besar yang kutanam di bulan ramadan ini adalah aku dapat menjumpai bulan Ramadan tahun depan bersama orang tua, keluarga, dan tetangga serta semuanya dalam suasana bahagia.(Aamiin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun